Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Gadis Denpasar Ini adalah Talenta Baru Tunggal Putri Indonesia

3 November 2024   15:52 Diperbarui: 3 November 2024   16:48 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi, juara di ajang Indonesia Master II Super 100 tahun 2024 (Foto PBSI). 

Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi adalah pebulutangkis putri belia asal Denpasar Bali. Kita pasti sudah tahu melihat nama gadis muda kelahiran 13 Juni 2006 ini dari mana dia berasal. 

Ni Kadek Dhinda setelah membuat kejutan dengan melangkah ke partai final turnamen WONDR by BNI Indonesia Masters II Super 100 tahun 2024 di Surabaya, kini membuat sensasi dengan berhasil menjadi juara di ajang level Super 100 tersebut. 

Ni Kadek memulai turnamen ini dari babak kualifikasi dengan mengalahkan pemain-pemain dari Malaysia, Chinese Taipei, Mexico dan Hongkong. 

Di babak kualifikasi gadis Bali ini menyingkirkan dua pemain Malaysia, Yi Xing Ling dan pemain Mexico, Christina Perez dengan skor dua gim langsung. 

Lolos ke babak 32 besar, Ni Kadek juga berhasil menyingkirkan Siti Nurshuhaini, tunggal putri asal Malaysia dengan skor 21-13 dan 21-13. 

Kembali pemain putri Malaysia lainnya, Wong Ling Ching menjadi korban Ni Kadek di babak 16 besar dengan skor rubber games, 21-16, 23-25 dan 21-11. 

Jalan sudah mulai terjal yang harus dihadapi oleh Ni Kadek sehingga dirinya harus bekerja keras meraih kemenangan dengan rubber games. 

Begitu pula pada babak perempat final giliran pemain asal Chinese Taipei, Hung Yi Ting menyerah pada Ni Kadek dengan skor tiga gim, 21-18, 16-21 dan 21-17. 

Laga menghadapi Hung Yi Ting ini adalah ulangan pertemuan mereka sepekan sebelumnya di ajang yang sama sehingga ini adalah pembalasan kekalahan Ni Kadek di 32 besar pekan lalu. 

Berhasil lolos ke semi final, Ni Kadek sudah ditunggu lawan kuat pemain Hongkong kelahiran India, Saloni Samirbhai Mehta yang berusia 22 tahun. 

Dalam laga semifinal yang digelar di Jatim Expo, Surabaya, Sabtu (2/11) lalu itu, Ni Kadek meraih kemenangan lewat pertarungan ketat rubber game 12-21, 21-11, 21-18. 

Pada laga ini, pemain asal Denpasar itu mencoba untuk bermain tidak kenal menyerah, padahal kondisi kebugarannya yang tidak begitu prima. 

Namun juara Seleknas tahun 2024 itu mencoba untuk terus mengimbangi tunggal putri ranking 147 dunia milik Hong Kong tersebut.

Dengan semangat juang tinggi, Ni Kadek sosok tunggal putri berusia 18 tahun dengan ranking 331 dunia itu akhirnya mampu meraih kemenangan lewat pertarungan ketat rubber game dalam tempo 1 jam 6 menit. 

Lolos ke final untuk pertama kalinya dalam karir bulutangkisnya selama ini pada BWF World Tour Super 100, level terbawah rangkaian turnamen BWF World Super Series. 

Dalam laga final pada Minggu (3/11/24), Ni Kadek berhadapan dengan tunggal putri asal Malaysia lainnya yaitu Karupathevan Letshanaa yang diunggulkan pada posisi ranking 3 di ajang ini. 

Ni Kadek Dhinda akhirnya berhasil keluar sebagai juara setelah mengandaskan harapan Malaysia tersebut dengan skor dua gim langsung, 21-19 dan 21-17. 

Kemenangan di final ini menjadi catatan sejarah dalam meraih gelar juara pertama kalinya bagi Ni Kadek Dhinda di ajang turnamen International. 

Gelar juara ini bukan akhir dari karirnya yang masih miskin pengalaman tetapi awal karirnya untuk mengarungi dunia bulutangkis yang semakin ketat persaingannya. 

Ni Kadek Dhinda sudah mulai menapak jalan yang sama yang saat ini seperti tengah dijejaki seniornya asal Bali yaitu Komang Ayu Cahya Dewi. 

Dengan jam terbang yang masih sangat minim dalam karirnya, Ni Kadek Dhinda sejauh ini baru menjalani 26 laga dengan 18 laga menang dan 8 laga kalah. 

Bandingkan dengan seniornya Komang Ayu Cahya Dewi dengan ranking 44 Dunia, yang sudah berkarir dengan 132 laga, 89 laga menang dan 43 laga kalah. 

Ni Kadek Dhinda masih akan terus meraih jam terbang lebih tinggi pada masa mendatang. Semoga dua gadis cantik asal Bali ini semakin berprestasi seiring usia mereka yang bertambah dewasa. Bravo Merah Putih. 

Salam Badminton @hensa17. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun