Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Terharu dengan Pengakuan Bima Sakti, Harus Optimis Tuntaskan Laga di Piala Dunia U17

14 November 2023   06:50 Diperbarui: 14 November 2023   07:00 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Amar Brkic yang absen di laga perdana, akhirnya bermain saat melawan Panama di Piala Dunia U17 2023 (Foto Antara/Aditya Pradana Putra). 

Bima Sakti, pelatih Timnas Indonesia U17 memohon kepada para Fans Garuda untuk tidak mencaci maki punggawa asuhannya terutama di medsos. 

Mengharukan Coach Bima Sakti berani pasang badan untuk menerima caci maki tersebut, asal jangan kepada pemain-pemain asuhannya. 

Alasannya, mereka para punggawa Garuda Asia itu masih belia dengan usia di bawah 17 tahun selevel anak-anak SMA yang masih terus berkembang karir sepak bolanya. 

Masyarakat sebaiknya terus memberikan dukungan positif kepada anak-anak muda ini ketika mereka menjalani laga demi  laga di ajang Piala Dunia U17 di Indonesia tahun 2023. 

Momen penghelatan yang mungkin sangat sulit kita dapatkan kembali di masa depan. Mumpung kita sebagai tuan rumah, maka maksimalkan kesempatan tersebut dengan sebaik-baiknya.  

Dalam dua laga yang sudah dijalani, skuad Garuda Asia berhasil meraih dua poin dari dua kali hasil imbang masing-masing 1-1 lawan Ekuador di laga pertama dan 1-1 dengan Panama di laga kedua. 


Ketika anak-anak muda ini berhasil menahan imbang Ekuador yang menjadi unggulan di Grup A, sempat melambungkan harapan para pecinta sepak bola Tanah Air. 

Hasil imbang di laga perdana itu membuat rasa optimis menghadapi laga kedua menghadapi Panama yang kekuatannya masih di bawah Ekuador yang runner up Piala Conmebol U17 tahun 2023. 

Namun ternyata harapan melambung masyarakat kembali tertunduk karena Garuda Asia hanya mampu bermain imbang 1-1 dengan Panama. 

Itupun skuad asuhan Bima Sakti ini harus tertinggal terlebih dulu 0-1 pada babak pertama akibat blunder fatal yang dilakukan oleh Iqbal Gwijangge di area penalti. 

Saat itu pada masa injury time babak pertama, Iqbal memberikan passing terlalu lemah kepada rekannya sehingga bola berhasil diserobot oleh pemain Panama, Oldemar Castillo. 

Castillo pemain cepat Panama ini berhasil melewati empat pemain Indonesia sebelum mengecoh Ikram dengan tendangan cungkilan kakinya ke gawang Indonesia. Skor 1-0 untuk Panama bertahan hingga turun minum. 

Pada babak kedua Timnas Indonesia U17 langsung mengambil inisiatif penyerangan. Mereka tidak mau membuang-buang waktu untu mengejar ketinggalan gol. 

Hanya butuh waktu 9 menit tepatnya pada menit ke-54, Arkhan Kaka berhasil menyamakan kedudukan melalui sundulannya memanfaatkan umpan lambung Welber Jardim. 

Kiper Panama, Manuel Romero tidak berdaya mencegah sundulan Arkhan yang deras menembus gawangnya. Umpan lambung Jardim juga jadi catatan tersendiri karena kecerdikannya dan tingkat akurasinya. 

Momen menyamakan kedudukan ini harusnya bisa dijadikan pelecut untuk memenangkan laga ini. Namun kembali beberapa kendala di lapangan kerap kali terjadi. 

Formasi 4-3-3 yang diterapkan Bima Sakti tidak bisa berjalan dengan baik. Terutama di lapangan tengah, trio kita, Figo Denis, Ji Da Bin dan Kafiatur kalah kreatif dari gelandang Panama, Eric Moreno, Anel Ryce dan Oldemar Castillo. 

Sementara lini pertahanan Garuda Asia diluar blunder Iqbal yang berbuntut gol tersebut, relatif bermain cukup solid. Duet bek tengah Iqbal dan Sultan Zaky berhasil meredam setiap serangan Panama. 

Pada sektor belakang ini kembali penampilan Welber Jardim menjadi yang terbaik dengan akselerasinya dan teknik individunya yang berkelas. 

Salah satu asis Jardim adalah tendangan umpan lambungnya yang berhasil membuahkan gol dari sundulan Arkhan Kaka untuk menyamakan kedudukan di babak kedua. 

Sosok muda ini sebagai pemain yang mungkin suatu hari bisa dicoba oleh coach Shin Tae yong pada kelompok Timnas Indonesia U23 yang bermain di Piala Asia U23 2024 nanti. 

Dalam laga malam itu utuk pertama kalinya, Amar Brkic turun bertanding di babak kedua. Dia menggantikan Kafiatur Rizki di lini tengah. 

Amar yang tidak bisa bermain pada laga perdana melawan Ekuador karena terkena diare, malam itu mulai memberikan sentuhan yang penting di lini tangah Garuda Asia. 

Pergerakkannya sebagai gelandang box to box mampu memperkokoh penguasaan lini tengah yang selama ini hilang. Amar mulai menghidupkan lini tengah dengan baik. 

Salah satu umpan terobosannya kepada Arkhan Kaka hampir saja berbuah gol, peluang emas itu hilang karena tembakan Arkhan terlalu lemah sehingga berhasil dalam tangkapan kiper Panama, Manuel Moreno. 

Sementara trio lini depan, Riski Afrisal dan Jehan Pahlevi masih stagnan dalam melakukan terobosan dari sisi sayap. Hanya Arkhan Kaka sebagai striker bermain cukup efektif. 

Secara menyeluruh penampilan skuad asuhan Bima Sakti ini tidak jauh berbeda dengan penampilan pertama mereka di laga menghadapi Ekuador. 

Fakot fisik tetap menjadi kendala utama. Hanya saja pada laga kedua ini, mereka sudah bisa mengatur tempo permainan dengan baik sehingga tidak sampai kelelahan pada babak kedua. 

Selamat berjuang anak-anak muda Garuda Asia. Kalian harus tetap optimis menghadapi laga terakhir melawan Maroko dalam laga penentuan lolos tidak nya ke fase gugur. 

Jangan pikirkan dulu hasil laga, bermainlah dengan penuh gembira dan fokus dengan pola permainan dan karakter Garuda Asia. Bravo Merah Putih. 

Salam bola @hensa17. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun