Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ada Duka Menyapaku

8 Maret 2023   16:08 Diperbarui: 8 Maret 2023   16:17 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Foto by Pixabay

Anindia Nilajuwita baru saja selesai mandi usai pulang kerja sore itu. Gadis berparas cantik ini terlihat segar menikmati senja di teras Apartemennya dengan segelas teh hijau hangat. 

Sebuah lagu mengalun merdu dari dalam kamarnya. Audio stereo di sana memutar lagu syahdu karya Ebiet G Ade, Episode Cinta yang Hilang. 

Keterangan : Sumber Youtube.com : https://www.youtube.com/watch?v=24xJEJCuheg&ab_channel=EbietGAdeMusicaOfficial. 

Bait demi bait dari lagu itu menyayat hati Anindia. Benarkah ada salah satu episode cintanya yang hilang? Episode yang mana? 

Apakah episode bersama Roby? Ataukah episode bersama Prasaja Utama? Entahlah, yang jelas saat ini ada duka yang sangat pedih tengah menyapanya. 

Anindia masih ingat saat duka itu menyapa, Prasaja Utama masih terduduk khusyu berdoa di depan gundukan tanah yang masih merah. 

Batu nisan kayu itu bertuliskan Azkia Samha Saufa, istri yang paling Prasaja cintai. Mbak Aya demikian Anindia memanggilnya adalah sosok wanita cantik, tegar, setia, istri yang penuh pengabdian kepada suami. 

Bagi Anindia sosok Adzkia adalah sosok wanita sempurna. Bukan karena parasnya yang rupawan saja tetapi juga kelembutan dan ketulusan hatinya selalu terpancar dari senyum dan tutur katanya. 

Anindia baru menyadari ketika Prasaja memilih Adzkia sebagai teman hidupnya dan hanya menganggap dirinya sekedar seorang adik. 

Saat itu baginya, pilihan Prasaja sangat tepat karena Adzkia adalah sosok wanita yang penuh dengan kemuliaan. Anindia sangat menyadarinya walaupun cintanya kepada Prasaja tidak pernah padam. 

Sore itu hampir semua pelayat yang turut mengantar ke Makam peristirahatan terakhir Azkia, sudah kembali ke rumah masing-masing.

Kecuali Anindia yang masih berdiri hanya beberapa meter saja dari tempat Prasaja berdoa di depan makam istrinya. Momen yang sangat mengharukan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun