Liga Champions, Liverpool harus mengakui keunggulan Real Madrid dengan kebobolan 5 gol dan hanya mampu mencetak 2 gol. Hal itu terjadi dalam laga leg pertama 16 besar Liga Champions.Â
Hasil ini tentu saja menjadi tantangan berat bagi skuad asuhan Juergen Klopp untuk meraih tiket ke babak 8 besar. Agar bisa lolos, Liverpool harus menang lebih dari 3 gol pada leg kedua di kandang Madrid, Santiago Bernabeu Stadium.Â
Sebuah misi yang sangat mustahil walaupun menurut orang bahwa bola itu bundar. Bagi Liverpool merupakan keajaiban jika akhirnya mereka bisa lolos ke fase 8 besar.Â
The Reds Liverpool dengan formasi khas Juergen Klopp, 4-3-3, sebenarnya sudah mengawali laga dengan baik. Terjadinya dua gol cepat adalah buktinya.Â
Trio penyerang Mohamed Salah, Cody GakPo dan Darwin Nunez menunjukkan kinerja yang semakin kompak. Â Namun kembali masalah lini belakang Liverpool yang sangat buruk belum teratasi, terutama pada sisi kanan.Â
Di sana ada Joe Gomez sebagai bek tengah dan Alexander Arnold sebagai full back. Gol pertama Madrid terjadi dari keteledoran Gomez mengawal Vinicius yang berkolaborasi dengan Benzema.Â
Ruang kecil di area penalti sudah cukup bagi Vinicius untuk menembak bola yang sulit diantisipasi Alisson ke sudut kiri gawangnya.Â
Begitu pula degan 4 gol lainnya, semua terjadi akibat teledornya lini belakang. Klopp benar-benar harus bekerja keras membenahi lini belakang skuadnya.Â
Kita saksikan gol kedua Vinicius akibat keteledoran Alisson Becker yang menyambut back pass Gomez dengan sapuan yang membentur tubuh Vinicius yang menghadangnya.Â
Alisson seharusnya menembak bola ke arah yang lain dengan menghindari tubuh Vinicius. Blunder Alisson ini menyusul blunder kiper Madrid, Courtois yang lepas mengontrol bola lalu Mohamed Salah menyerobotnya untuk menjadi gol.Â