Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Bagas dan Fikri Mendapatkan Pelajaran Pertama dari Rangking 7 Dunia

24 Maret 2022   04:50 Diperbarui: 24 Maret 2022   05:49 70193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagas dan Fikri juara All England 2022 (AP Photo/Rui Vieira). 

Ternyata benar seperti sebuah pepatah bahwa mempertahankan yang sudah diperoleh lebih berat ketika meraihnya. Hal ini berlaku bagi Sang Juara All England ganda putra asal Indonesia, Bagas Maulana dan Muhammad Shohibul Fikri yang dikenal dengan panggilan Bagas/Fikri. 

Di ajang turnamen dengan level World Tour Super 300 Swiss Open 2022, Bagas/Fikri mendapatkan pelajaran pertama yang sangat berharga dari ranking 7 Dunia, ganda putra asal India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty. 

BACA JUGA : Usai Juara All England, Bagas/Fikri Hadapi Tantangan Swiss Open 2022. 

Pada turnamen yang level nya lebih rendah dari All England ini membuat Bagas/Fikri harus terhenti di babak pertama.Mereka dihentikan pasangan Rankireddy/ChiragShetty dengan rubber games, 17-21, 21-11 dan 21-18. 

Ganda putra India yang memiliki ranking Dunia jauh lebih tinggi ini belum pernah dihadapi sebelumnya. Sehingga ini adalah pertemuan pertama bagi Bagas/Fikri. 

Rankireddy pemain berusia 22 tahun dengan tinggi 184 cm ini memiliki smash tajam yang banyak merepotkan pertahanan Bagas/Fikri. 

Prestasinya bersama pasangannya Chirag Shetty, mereka berhasil meraih juara India Open 2022, Thailand Open 2019, Finalis France Open 2019 dan juara Brazil International Challenge 2019.  

Pertarungan Bagas/Fikri ketika berhadapan menghadapi ganda putra India ini melalui kerja keras yang tidak mengenal menyerah. 

Pada gim pertama pasangan Indonesia ini harus menyerah dengan skor 17-21. Mereka kejar mengejar mengumpulkan poin sangat ketat paling tidak hingga kedudukan 9-9. Setelah itu ganda India itu menutup interval gim pertama dengan 11-9. 

Mereka terus melaju meningglkan perolehan poin Bagas/Fikri hingga 16-11, sebelum akhirnya disamakan menjadi 16-16. Ganda putra Indonesia bahkan sempat unggul 17-16. 

Namun Rankireddy/Shetty kembali meraih poin-poin penting dan merebut 5 poin berturut-turut untuk menutup gim pertama ini dengan 21-17. 

Pada gim kedua, juara All Enland 2022 asal Indonesia ini menemukan permainannya kembali. Mereka unggul dalam pengumpulan poin setelah kedudukan 4-4. Bagar dan Fikri melaju tidak bisa terjangkau hingga menutup gim kedua dengan 21-11. 

Begitu pula pada gim ketiga, kedua pasangan ini kembali bertarung ketat. Setelah kedudukan 2-2, Bagas dan Fikri berhasil menutup interval gim ketiga dengan 11-8. Mereka terus melaju hingga posisi 12-8, 13-11 dan akhirnya Rankireddy/Shetty menyamakan kedudukan pada posisi 13-13. 

Pada kedudukan tersebut terjadi titik balik untuk pasangan India ini. Mereka terus melaju mengumpulkan poin hingga unggul 17-13. 

Bagas dan Fikri berupaya mengejar dan hanya berhasil pada posisi 18-20. Mereka akhirnya harus mengakui unggulan ketiga turnamen ini dengan skor 18-21. 

Apa yang menjadi pengalaman berharga bagi Bagas dan Fikri dalam laga ini? Banyak sekali yang harus dicatat dari pertarungan mereka melawan ganda India yang baru pertama kalinya dihadapi. 

Faktor pertama adalah stamina yang terlihat mulai terkuras pada gim ketiga. Harus dimaklumi ketika merebut juara All England, Bagas dan Fikri harus bertanding dalam 5 laga berturut-turut. 

Jam terbang kedua  pasangan ini juga menjadi catatan penting. Ganda asalIndia ini telah bertanding sebanyak 220 laga sepanjang karirnya, sedangkan ganda putra kita baru memiliki catatan laga sebanyak 105 laga. 

Dalam hal taktik dan teknik, ganda kita ini sudah memiliki strategi permainan yang bisa terus dikembangkan. Mereka punya karakter permainan yang lugas dan cepat, gaya permainan ganda modern yang sering digunakan ganda-ganda level atas.  

Namun demikian dari turnamen Swiss Open 2022 ini bisa dipetik pelajaran berharga untuk Bagas Maulana dan Muhammad Shohibul Fikri. 

Mereka semakin memiliki catatan lebih lengkap untuk memperkaya wawasan bermain dalam perjalan karir mereka. Konsistensi permainan harus terus ditingkatkan dengan mentalbertanding yang semakin baik.   

Jalan masih panjang untuk meraih prestasi dan merebut gelar demi gelar. Untuk itu tidak ada jalan lain kecuali Bagas dan Fikri harus semakin disiplin dan profesional berkarir pada nomor ganda putra ini. 

Bravo Indonesia @hensa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun