Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Exco PSSI, Haruna Soemitro "Tetap Dukung" Shin Tae yong, tetapi Ini Syaratnya

18 Januari 2022   12:31 Diperbarui: 18 Januari 2022   13:12 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shin Tae yong bersama Ketum PSSI, Mochamad Iriawan dan Exco PSSI, Haruna Soemitro (Foto Dok.PSSI). 

Ditengah-tengah kesibukan Shin Tae-yong mempersiapkan Timnas Garuda Muda untuk menghadapi ajang Piala AFF U-23 di Kamboja pada 14-26 Februari 2022, pelatih asal Korea Selatan ini tersinggung dengan ucapan salah seorang Exco PSSI dalam acara evaluasi Timnas Indonesia. 

BACA JUGA : Gonjang-ganjing Sepak Bola Malaysia Semakin Panas

Haruna Soemitro, salah satu Exco PSSI sempat mengkritik tajam hasil dari kinerja Shin Tae yong di ajang Piala AFF 2020 (2021) di Singapore pada Desember tahun 2021 yang lalu. 

Statement Haruna sudah banyak berkeliaran di medsos maupun media cetak dan online sehingga tidak perlu lagi disampaikan dalam artikel ini. 

Sepak Bola Hanya Butuh Juara Bukan Proses

Kritik tajam ditujukan kepada coach Shin bahwa kalau Timnas hanya runner up, lalu apa bedanya dengan hasil yang sudah dicapai oleh pelatih-pelatih terdahulu? 

Dia juga mengkritik bahwa sepak bola itu yang yang utama adalah hasil bukan proses. Muaranya adalah juara tidak peduli dengan prosesnya seperti apa. Demikian anggapan yang diutarakan Haruna Soemitro. 

Haruna tidak peduli dengan proses. Ini adalah paham yang selama ini dianut beberapa pengurus PSSI yang ngebet ingin juara dengan cara-cara instan. 

Juara tanpa proses sungguh tidak masuk akal. Prestasi bisa diraih dengan mengejarnya secara instan juga tidak masuk akal. Kita makan mie instan saja harus melalui proses dengan memasak dan merebusnya terlebih dulu. 

Bagi sebagian pendukung Timnas Garuda, kritik tersebut dianggap sangat kontroversi. Namun sebenarnya isi dari kritik itu adalah hal yang biasa saja yaitu mempertanyakan hasilnya yang hanya runner up. Fakta memang berbicara hanya mampu juara kedua. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun