Sangat bijak hal itu harus direnungkan dengan penuh kesadaran. Penuh dengan khusyu untuk menuju tahapan pertobatan.
Mengapa kita harus tobat? Karena kita adalah manusia tempatnya dosa dan kesalahan.
Nabi Muhammad saja, seorang Kekasih Allah, selalu mengucapkan permohonan ampun kepada Allah sebanyak 70 kali dalam sehari, seperti diriwayatkan sebuah Hadis.
Apalagi kita yang hanya manusia biasa dipastikan penuh dengan dosa dan kesalahan.
Menurut Imam Al Ghazali dalam kitabnya yang berjudul Teosofia Al Quran, menyebutkan bahwa Tobat adalah awal perjalanan para Penempuh dan merupakan kunci kebahagiaan para Pengharap ke Hadirat Allah.
Simak FirmanNya : " Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang Menyucikan diri" ( QS 2 : 222).
Esensi tobat itu adalah ketika kita berhasil kembali dari jalan yang sesat menuju jalan yang benar. Kendati begitu pemahamannya tidak sesedarhana definisi seperti itu.
Tobat harus memiliki prinsip dasar berupa iman dan keyakinan yang sungguh-sungguh. Niat yang kuat untuk bertobat.
Iman itu akan memberikan pancaran cahaya ma'rifat dalam kalbu yang menghancurkan segala racun dosa di dalamnya.
Berpijak dari sana akan tumbuh rasa takut dan penyesalan yang dalam. Diiringi tekad yang kuat untuk tidak mengulangi lagi perbuatan dosa tersebut bahkan menjauhkannya dari kehidupan selamanya.
Maka semakin jelas dalam kehidupan kita yang berbatasan dengan waktu, tobat itu adalah kewajiban seorang hamba kepada Khaliqnya.