Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Final Tunggal Putri, Pornpawee Chochuwong vs Nozomi Okuhara

21 Maret 2021   05:54 Diperbarui: 21 Maret 2021   14:41 1305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tunggal putri Thailand, Pornpawee Chochuwong lolos ke final All England 2021 (Foto BWFbadminton.com)

Turnamen bulutangkis All England 2021 sudah memasuki babak final pada Minggu (21/3/21) dengan mempertandingkan lima nomor yaitu tunggal putra dan putri, ganda putra, ganda putri serta ganda campuran. 

BACA JUGA : Sejarah Panjang All England dan Prestasi Pebulutangkis Indonesia

Jepang mendominasi peserta final dengan menguasai nomor ganda sebagai finalis sesama mereka. 

Pada tunggal putra seperti prediksi para pengamat, pemain Malaysia, Lee Zii Jia akhirnya berhasil lolos ke final berhadapan dengan unggulan kedua Viktor Axelsen. Ini adalah final pertamanya bagi Lee yang dilatih oleh Hendrawan, pelatih asal Indonesia. 

Pada babak semi final, Lee menang atas pemain Belanda Mark Caljouw dengan dua games, 21-13 dan 21-17. Sementara Axelsen menundukkan rekan senegaranya Anders Antonsen, 16-21, 21-7 dan 21-17. 

Kejutan besar di tunggal putri ketika di semi final, Pornpawee Chochuwong menundukkan juara dunia Pusarla Sindhu dengan dua games, 21-17 dan 21-9. Pencapaian yang luar biasa dari pebulutangkis putri Thailand ini sebagai final World Tour Super 1000 pertamanya di All England Open Badminton Championships 2021. 

Di final, Chochuwong menghadapi Nozomi Okuhara , pemain Jepang ini berhasil mencegah terjadinya final sesama putri Thailand. 

Okuhara di semifinal  bangkit dari ketertinggalan melawan Ratchanok Intanon dengan tiga games, 16-21 21-16 dan 21-19. 

Okuhara sempat tertinggal 14-18 di set ketiga, tetapi dia tetap kerja keras dan fokus untuk mengejar dengan memaksa banyak kesalahan dari Intanon. 

Final ini  memberikan kesempatan pada dirinya untuk merebut kembali gelar All England yang pernah diraihnya pada tahun 2016. 

Sementara itu prestasi pemain putri Thailand, Chochuwong adalah hasil kerja kerasnya selama ini yang semakin hadir di tengah persaingan ketat di nomor tunggal putri dunia. 

Luar biasa dari pemain belia ini adalah mental bertandingnya yang konsisten dan pantang menyerah. Didukung oleh kebugaran fisik dan stamina yang prima. 

Pusarla Sindhu seakan tidak berdaya menghadapi pertahanan kokoh tunggal putri Negeri Gajah Putih ini. Permainan ciamik Chochuwong sangat sulit bagi Pusarla untuk ditembus. 

Pusarla sendiri punya kendala dalam kebugarannya setelah bermain mengura tenanga diperempat final sebelumnya melawan pemain Jepang, Akane Yamaguchi. 

Mereka bermain menghabiskan dengan tiga games, 16-21, 21-16 dan 21-19. Beberapa pengamat mengatakan ini adalah pertandingan terbaik kejuaraan All England sejauh ini.  

"Saya sangat senang berada di final. Rencana saya adalah mengontrol diri saya terlebih dahulu dan mencoba setiap pukulan, karena dia cepat dan kuat. Setelah saya memenangkan game pertama, saya pikir di game kedua dia mungkin lebih banyak melakukan kesalahan daripada saya, "kata Chochuwong usai laga tersebut seperti disampaikannya kepada BWFbadminton.com (20/3/21).

Setelah tidak hadirnya Tai Tzu Ying dan Carolina Marin, maka Pusarla termasuk tunggal putri sebagai favorit untuk meraih juara pada All England tahun ini. Namun ternyata Chochuwong bermain sangat mengesankan mengimbangi kecepatan dan determinasi Pusarla Sindhu. 

Putri Thailand itu memanfaatkan setiap peluang yang didapatnya. Pusarla yag lebih berpengalaman sempat memberi perlawanan dengan mempersempit keunggulan tujuh poin pada set pertama, namun Chochuwong tetap tenang untuk menyelesaikan game ini. 

Pada game kedua Pusarla semakin terpuruk dan menyerah dengan hanya mendapat 9 angka dengan 21-9.  Pusarla menempatkan kekalahannya karena kesalahan yang telah dilakukannya.

"Saya pikir itu adalah harinya, semua yang dia lakukan dipertaruhkan, saya tidak bisa berbuat apa-apa. Secara keseluruhan, saya seharusnya mengendalikan kesalahan sendiri, mungkin keadaan bisa berbeda saat itu." Parsah dari pebulutangkis India ini usai laga malam itu seperti dikemukakannya kepada situs resmi BWFbadminton.com. 

Apa yang sudah dicapai oleh Chochuwong merupakan cermin yang baik bagi para tunggal putri kita. Hanya dengan kerja keras dan disiplin tinggi, mereka dapat menjadi setara pada level permainan tunggal putri dunia. 

Salam olahraga @hensa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun