Dua tunggal asal Denmark ini harus berhadapan di semifinal dan siapapun pemenangnya maka wakil Denmark sudah dipastikan hadir di final. Ini adalah sesuai dengan keinginan Presiden BWF, Poul Erick Hoyen Larsen yang mengharapkan gelar tunggal putra jatuh ke pemain asal Denmark.Â
Seperti diketahui bahwa BWF memutuskan test PCR ulang ketika ada beberapa pemain Denmark yang positif Covid-19.Â
Bahkan pertandingan All England hari pertama diputuskan diundur beberapa jam waktunya untuk menunggu hasil test PCR mereka.Â
Keistimewaan yang diterima oleh para pemain Denmark ini tidak dialami oleh para pemain Indonesia yang justru dipaksa mundur bukan karena mereka positif Covid-19. Â
Sungguh peristiwa yang sangat menggelikan dan memalukan bagi perbulutangkisan Dunia terutama mempertanyakan profesional dan sportivitas para pejabat di BWF. Tetap semangat Tim Bulutangkis Indonesia.Â
Salam hangat dan sehat selalu @hensa