Diajang Liga Champions apa yang sudah dicapai Nagelsmann hingga semifinal ini merupakan prestasi menakjubkan. Walaupun akhirnya harus mengakui tim asuhan Sang Guru, Thomas Tuchel.Â
Dalam konferensi pers sebelum pertandingan, seperti dikutip dari situs resmi UEFA.com (16/8/20), Thomas Tuchel juga menjelaskan Nagelsmann adalah sosok yang memiliki rasa keingintahuan yang tinggi mengenai pekerjaan pelatih.
"Anda tidak dapat melihat masa depan. Saya merupakan pelatih tim Augsburg dan Nagelsmann ketika itu pemain berusia 20 tahun."Â
"Sayangnya dia selalu cedera. Tetapi saya bertanya padanya apakah dia bisa membantu saya menjadi tim pemantau dan dia melakukan tugas dengan baik dan lihat dia sekarang," ujar Tuchel seperti dilansir UEFA.com tersebut.
Tuchel sendiri yang memulai karier kepelatihan sejak 2007 sejauh ini baru bisa mengantar anak asuhnya menjadi juara di liga dan kompetisi domestik.Â
Trofi Tuchel pun baru hadir pada 2017 ketika mengantar Borussia Dortmund menjadi juara Piala Jerman. Selanjutnya Tuchel memimpin skuad Les Parisiens menjadi penguasa Perancis.
Tahun 2020 ini bagi Tuchel adalah tahun dimana dia ingin membawa PSG meraih juara Liga Champions untuk pertama kalinya.Â
Tekad tersebut juga dikatakan oleh di Maria yang bermain sangat cemerlang. Usai laga itu Di Maria mengatakan kepada situs resmi UEFA.com (19/8/20) :Â
"Kami sangat bahagia. Ini yang pertama bagi klub. Kami bekerja keras dan memainkan permainan yang hebat. Kami ingin membuat sejarah untuk klub."
"Kami berhasil malam ini dan kami berada di final, itu sangat penting. Kami harus melakukannya seperti malam ini untuk mewujudkan impian kami." Demikian Di Maria seperti dilansir situs tersebut.Â
Tentu saja PSG sudah berhasil berada di final dan tidak akan menyianyiakan peluang untuk meraih Trofi Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah klub.Â