Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Memahami Fenomena Adaptasi Kebiasaan Baru di Masyarakat Menuju "New Normal"

12 Juni 2020   16:31 Diperbarui: 12 Juni 2020   17:06 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tenaga Medis termenung lesu. Tetap semangat (Foto ANTARA/Muhammad Adimaja)

Ahli epidemiologi Universitas Indonesia itu menilai pembukaan kembali sektor perekonomian dan area publik berpotensi membuat penularan virus corona kembali melonjak. 

Kurang disiplin dan rendahnya kepatuhan masyarakat pada protokol kesehatan, menyebabkan adanya potensi kemunculan klaster-klaster baru. 

Dengan kata lain, sektor perekonomian dan area publik jika harus kembali dibuka, maka harus pada waktu yang tepat dimana masyarakat sudah siap. 

Masyarakat kita yang masih memiliki tingkat rendah kedisiplinannya, benar-benar menjadi  kendala serius yang harus secepatnya bisa ditangani.

"Pasti akan ada potensial peningkatan kasus, dan iya pasti pasti ada memunculkan klaster-klaster baru saat sektor-sektor ekonomi dan sosial dibuka," kata Pandu seperti dilansir CNNIndonesia.com (12/6/20). Inilah yang sangat ditakutkan adanya serangan coronavirus gelombang kedua.

Pakar dari UI ini menyarankan adanya tes masal. Tracing dan isolasi semakin dilipatgandakan. Pembatasan sosial pun saatnya diterapkan dengan berbasis komunitas.


Fenomena kasus positif yang terjadi pada awal Juni atau setelah sejumlah daerah menerapkan masa transisi ini merupakan data pada dua pekan sebelumnya atau pada saat Lebaran lalu.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai menerapkan PSBB transisi mulai pekan pertama Juni 2020. Kemudian Pemprov Jawa Barat melaksanakan PSBB proporsional untuk wilayah Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi (Bodebek). 

Tak ketinggalan, Pemprov Jawa Timur juga menghentikan PSBB di Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik. Saat ini tiga wilayah itu menerapkan transisi menuju new normal. Padahal kondisi di Jawa Timur masih dalam kurva tinggi paparannya. 

Terbukti dalam masa adaptasi ini, Jawa Timur dalam beberapa waktu terakhir menjadi penyumbang kasus positif harian terbanyak dibandingkan daerah lain. Kemarin, Jawa Timur menyumbang 297 kasus baru. Disusul Sulawesi Selatan 141 kasus, Jakarta 128 kasus dan Kalimantan Selatan 69 kasus. 

Data dari situs resmi Covid19.co.id hingga Kamis (11/6/20), untuk total kasus positif, DKI Jakarta menduduki posisi teratas daerah dengan kasus positif terbanyak. Hingga kemarin, Kamis (11/6), DKI memiliki 8.650 kasus positif, disusul Jawa Timur dengan catatan 7.103 kasus positif. Sampai saat ini, jumlah kumulatif kasus positif di Indonesia mencapai 35.295. Dari jumlah itu, 12.636 orang dinyatakan sembuh dan 2.000 orang lainnya meninggal dunia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun