Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Inilah Dilema Gareth Southgate Usai Inggris Lolos ke Euro 2020

17 November 2019   04:37 Diperbarui: 17 November 2019   04:33 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi gol Harry Kane (Foto Skysports.com) 

Inggris sudah memastikan lolos dari kualifikasi Euro 2020 setelah membukukan  kemenangan 7-0 atas Montenegro pada hari Kamis (14/11/19) malam waktu setempat di Stadion Wembley. Disaksikan sekitar 77 ribu fans mereka, kemenangan Inggris sekaligus merayakan kemenangan internasional yang ke-1.000 (Skysports.com 15/11/19).

Menurut UEFA.com (15/11/19), saat ini skuad Three Lions ini masih memimpin grup A dengan 18 poin memiliki pruduktivitas 24 gol lebih unggul dari Republik Ceko dengan 15 poin. Hanya tersisa 3 laga mereka namun sudah dipastikan Inggris lolos ke putaran final Euro tahun 2020 nanti.

Kendati demikian Gareth Southgate saat ini dibuatnya pusing. Apa yang harus dilakukannya sebelum turnamen bergengsi di Eropa pada musim panas tahun 2020  mendatang? Manajer Tiga Singa ini pusing karena begitu banyaknya pilihan pemain dengan talenta-talenta muda dari klub-klub Premier League.

Pertengkaran Raheem Sterling dengan Joe Gomez dan akibat yang dihasilkannya, membuat Southgate bisa dibilang sebagai ujian terbesar masa jabatannya di Timnas Inggris saat ini. Beberapa orang memujinya karena mengadopsi sikap yang kuat dengan meninggalkan Sterling dari pertandingan melawan Montenegro, tetapi ada juga yang menganggap bahwa apa yang sudah diputuskan kepada Sterling merupakan reaksi berlebihan.

Akibat kejadian ini Southgate harus mampu merajut kembali dan memastikan harmoni dari pasukannya tetap terjalin dengan baik. Ini adalah tantangannya bagaimana Southgate bisa menyatukan skuad dengan talenta-talenta muda yang cemerlang bagi Inggris.

Semua suara bising di luar sejak insiden itu tetap harus dianggap positif.  Insiden Sterling dan Gomez terjadi akibat persaiangan dua klub papan atas Premier League yaitu Manchester City dan Liverpool yang semakin ketat dalam perburuan trofi kompetisi tahun ini. Southgate menyadari bagaimana seharusnya mewaspadai persaingan antara Liverpool dan Manchester City akan semakin intensif pada masa mendatang.

Skuad Inggris terbaru berisi enam pemain dari dua klub yang saling bersaing dalam kompetisi Premier League tersebut. Mereka adalah Joe Gomez, Jordan Henderson, Alex Oxlade-Chamberlain dan Trent Alexander-Arnold dari Liverpool. Sterling dan John Stones dari Manchester City dan jumlah itu bisa bertambah jika Kyle Walker kembali masuk kejajaran tim.

Mereka adalah bagian penting dari kebersamaan skuad Inggris yang sejak awal menjadi andalan Southgate. Maka ketika ada insiden pertengkaran antara Raheem Sterling dan Joe Gomez, diharapkan tidak akan merusak keharmonisan dan semangat tim yang sudah terbangun selama ini. Meskipun tanda-tanda awal terlihat sangat menggembirakan, tetapi situasinya akan membutuhkan lebih banyak perhatian pada bulan-bulan mendatang seiring ketatnya persaingan kompetisi Premier League.

Mari kita simak bagaimana Southgate meracik skuad Inggris dalam laga malam itu. Melawan Montenegro, ia memilih Alexander-Arnold di bek kanan dan Ben Chilwell di kiri. Yang terakhir memberikan hat-trick assist dan sekarang telah bermain selama 360 menit lebih banyak daripada full-back lainnya selama kampanye kualifikasi Inggris. Ini menunjukkan bahwa Ben Chilwell telah unggul di depan dari Danny Rose selama Tim Inggris dipegang Southgate.

Untuk bek kanan, tampaknya Southgate memiliki keputusan yang tepat. Terbukti Alexander-Arnold bermain sangat mengesankan saat melawan Montenegro malam itu. Umpan silangnya membuat assis bagi gol hat-trick Kane, tetapi itu hanya awal keduanya di kualifikasi, dengan Southgate umumnya lebih memilih Trippier hingga sekarang.

Untuk posisi tersebut keduanya bukan satu-satunya yang bersaing. Masih ada pemain Manchester United, Aaron Wan-Bissaka, juga Kyle Walker dari Manchester City dan bahkan pemain muda Chelsea, Reece James juga akan berhasrat untuk menarik perhatian Southgate pada bulan-bulan mendatang. Bos Inggris akan memantau mereka semua dengan cermat.

Untuk bek tengah Southgate telah menggunakan enam kemitraan bek tengah yang berbeda dalam 13 pertandingan. Rupanya manajer ini masih mencari komposisi idealnya. 

Namun demikian dia telah menggunakan Harry Maguire dan Michael Keane paling sering selama periode ini. Southgate memasangkan mereka bersama dalam lima dari 13 pertandingan tim asuhannya. Namun ketika melawan Montenegro, Southgate kembali menduetkan Maguire dengan Stones.

Trio lini tengah yang agresif ada pada Alex Oxlade Chamberlain, Harry Winks dan Mason Mount. Mereka menunjang trio penyerang yang sangat agresif dari Marcus Rashford di sisi kiri, Jadon Sancho di sisi kanan dan Harry Kane sebagai striker. Pilihan penyerang masih ada talenta muda Chelsea, Tammy Abraham dan Callum Hudson Odoi. 

Tentang skuad Inggris yang dipenuhi talenta muda ini, Harry Kane berbicara kepada UEFA.com (15/11/19) : "Kami punya banyak pemain hebat. Kami memiliki banyak pemain muda yang menarik, banyak kompetisi untuk mendapatkan tempat dan kami menggerakkan bola dengan cepat, menemukan ruang, berlari ke depan, mendapatkan bola di dalam kotak, mencetak dari set play. Kami akan membutuhkan semua itu jika kami ingin memiliki musim panas yang baik di musim depan. Kami hanya harus terus meningkatkan dan terus menikmatinya."

Demikian optimisnya Harry Kane dengan prestasi mendatang dari Tim Inggris ini dalam ajang Euro 2020 nanti. Sementara bagi Southgate merupakan dilema cukup memusingkan untuk memilih pemain-pemain terbaik mereka yang penuh dengan talenta muda yang sangat menjanjikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun