Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda Lawan Thailand di Piala AFF U-15

8 Agustus 2019   06:51 Diperbarui: 8 Agustus 2019   07:10 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia vs Thailand (Foto Twitter.com/Changsuek) 

Timnas Indonesia U-15 tidak berhasil mempertahankan gelar juara Piala AFF yang direbutnya tahun 2018 di Sidoarjo. Ketika itu dalam final mengalahkan Thailand dengan adu penalti setelah mereka bermain 1-1 pada waktu normal (Aseanfootball.org 6/8/19).

Tim negeri Gajah Putih itu kembali berjumpa Indonesia namun dibabak semi final. Mereka berhasil menang 2-0 atas Garuda Asia, julukan bagi Timnas U-15 di IPE Stadium, Chonburi, Rabu (7/8/19) pukul 18.00 WIB. Dalam semi final lainnya Malaysia berhasil lolos ke final setelah menang 3-1 atas Vietnam.

Kekalahan ini membuat Indonesia hanya mampu untuk berebut tempat ketiga melawan Vietnam sedangkan Thailand dan Malaysia akan bertanding untuk meraih juara Piala AFF U-15 pada Jumat (9/8/19).

Bima Sakti Tukiman menurunkan formasi bakunya yaitu 4-3-3 dengan trio penyerang Moha Faizal, Wahyu Agung Drajat dan Ruy Ferdinan. Mereka ditunjang lini tengah dinamis dengan trio Valeron, Marselino dan Dimas Juliono. Di lini belakang ada kuartet Alfin Farhan Lestaluhu, Kadek Arel Priyatna, Marcell Januar Putra, Alexandro Felix Kamuru dan penjaga gawang I Made Putra Kaicen.

Ini adalah starting eleven yang menjadi andalan Bima Sakti selama turnamen ini. Mereka pada babak fase grup benar-benar sangat produktif dan solid. Sebanyak 15 gol dihasilkan dan hanya 1 gol kebobolan menunjukkan bukti kinerja mereka.

Timnas Garuda U-15 (Foto PSSI.org) 
Timnas Garuda U-15 (Foto PSSI.org) 

Kendati demikian dalam semi final ini lawan yang dihadapi adalah tuan rumah Thailand. Mereka adalah tim dengan organisasi permainan yang tertata rapi. Memiliki pemain dengan kemampuan individu merata. Taktik dan strategi yang cerdas.

Wajar jika pada babak pertama Garuda Asia selalu mendapat tekanan sepanjang laga. Terutama pada 15 menit pertama, Thailand menguasai permainan dengan ancaman tendangan ke gawang I Made Putra. Namun pertahanan Indonesia yang dikawal duet bek tengah Kadek dan Marcell masih mampu menghalau segala bahaya.

Berhasil melewati masa gawat pada 30 menit pertama, Garuda U-15 mulai berani menyerang. Gelandang Valeron dan Marselino beberapa kali mengancam gawang Thailand. Permainan Garuda Asia terlihat mulai hidup. Lini tengah sudah bisa dikuasai dengan beberapa gebrakan ke arah area pertahanan Thailand.

Salah satu peluang gol terjadi pada akhir babak pertama ketika Marselino Ferdinan berhasil menguasai bola di area penalti namun tendangan kaki kanannya melambung di atas mistar. Beberapa kali juga peluang lain dari Wahyu Agong, Valeron dan Moh Faizal gagal menjadi gol ketika mereka tinggal berhadapan dengan penjaga gawang Thailand.

Setelah imbang pada babak pertama, Thailand mengambil inisiatif serangan di babak kedua. Tekanan skuad Gajah Perang ini membuat Indonesia terpaksa bekerja keras untuk bermain bertahan. Hanya 8 menit sejak babak kedua dimulai Niphitphon Wongpanya berhasil menciptakan gol membawa Thailand unggul 1-0.  Setelah menerima umpan tari dari sisi kanan, tendangan keras kaki kirinya tidak mampu diantisipasi oleh Made Putra.

Garuda U-15 tersengat dengan gol cepat ini. Mereka mulai bangkit menyerang untuk menyamakan kedudukan. Namun pertahanan Thailand sangat kokoh. Lini tengah mereka juga sangat terorganisir dengan baik untuk mengendalikan ball position.

Asyik menyerang, Indonesia malah kebobolan lagi pada menit ke-71. Niphitphon Wongpanya memanfaatkan kesalahan antisipasi pemain bertahan Indonesia. Pemain pencetak gol pertama ini sukses mengkonversinya menjadi gol. Keunggulan Thailand tersebut tak berubah hingga hingga pertandingan selesai.

Usai laga Pelatih Thailand Salvador Gracia mengatakan seperti dirilis FAThailand.org (7/8/19) : "Tim ini telah bersama selama satu setengah tahun. Hari ini semua orang menunjukkan bagaimana kita berlatih keras untuk keluar sebagai pemenang. Entah itu bermain tekanan tinggi Mempertahankan posisi berdiri Mengubah ritme bola Menciptakan game dengan sangat baik."

Secara keseluruhan Thailand memang layak memenangkan laga ini. Mereka unggul dalam organisasi permainan dan kerja sama tim. Apalagi seperti dikatakan Pelatih mereka bahwa Tim Thailand ini sudah bersama selama satu setengah tahun sehingga chemistry antar pemain seudah menyatu.

Sementara itu Pelatih Garuda Asia, Bima Sakti Tukiman mengomentari hasil ini seperti diutarakannya kepada situs resmi Federasi, PSSI.org (7/8/19) : "Saya berterima kasih kepada anak-anak yang telah berjuang. Begitu juga kepada masyarakat yang telah mendoakan dan mendukung. Saya pikir ini bukan akhir dari perjalanan kita. Ini awal dari perjalanan kita."

"Saya tekankan kepada pemain, mereka harus segera bangkit. Jangan meratapi kekalalahan. Jangan ada yang nangis. Mereka telah berjuang maksimal." Demikian kata Bima Sakti, mantan kapten Timnas Indonesia ini seperti dilansir situs tersebut.

Turnamen ini bukan akhir dari segalanya. Perjalanan karir anak-anak muda di skuad Garuda Asia ini masih panjang. Mereka harus belajar dari kesalahan dan bangkit untuk menjadi jauh lebih baik.

Tetap tegakkan kepala Garuda Muda. Bravo Timnas Indonesia U-15.

@hensa 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun