Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Memahami Rasa Kecewa Julio Banuelos dan Robert Rene Alberts

11 Juli 2019   06:29 Diperbarui: 11 Juli 2019   06:50 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Robert Rene Alberts (Foto Persib.co.id) 

Pelatih Persija asal Spanyol, Julio Banuelos untuk pertama kalinya merasakan atmosfer pertandingan Persija kontra Persib dalam lanjutan laga kompetisi Liga 1.  Pelatih asal Spanyol itu didatangkan musim ini untuk menggantikan Ivan Kolev yang mengundurkan diri.

Sekitar 70 ribu penonton hampir seluruhnya pendukung Persija Jakarta menyaksikan laga tersebut di Stadion Utama GBK (Gelora Bung Karno), Rabu (10/7/19) sore WIB. Laga ynag berakhir seri 1-1 ini cukup menghibur mereka yang hadir di Stadion maupun yang menyaksikan di layar Televisi.

"Atmosfer di GBK sangat luar biasa, saya sangat senang seperti di Camp Nou dengan penuh semangat luar biasa. Jakmania penuh, luar biasa. Hanya sayang, diakhir laga tidak sesuai yang diinginkan. Kami kecolongan dan saya akan mencoba tidak terulang lagi. Tim pelatih dan pemain sudah berjuang meski hasilnya seperti ini. Kami akan mencoba lagi di laga berikutnya." Demikian Julio Banuelos memberikan pernyataan usai laga seperti dirilis Persija.id (10/7/19).

Pelatih Persija ini sangat menyayangkan timnya gagal mempertahankan kemenangan. Barisan pertahanan Persija kehilangan fokus pada menit-menit akhir. Maman Abdurahman dan Rochit Chand hilang konsentrasi mengatisipasi umpan matang Ezechiel dimenit akhir tersebut. Persib berhasil memaksimalkan peluang sehinga hasil akhir menjadi imbang 1-1.

Julio Banuelos (Foto Persib.co.id) 
Julio Banuelos (Foto Persib.co.id) 

Bagi Persija Jakarta sebagai tuan rumah, hasil seri ini adalah kerugian yang besar karena sudah kehilangan 2 poin. Apalagi gol Persib terjadi pada menit-menit diakhir pertandingan. Berawal dari umpan mendatar Ezechiel ke mulut gawang, kendati berhasil dihalau Rohit Chand namun bola malah jatuh ke kaki Arthur Gevorkyan yang dengan mudah menendang ke gawang Shahar Ginanjar.

Persija dan Persib sama-sama menggunakan formasi 4-3-3 dimana terjadi pertarungan sengit di lini tengah. Tony Sucipto yang sekarang memperkuat Persija mempunyai peran baru sebagai Breaker yang cukup berhasil menjaga pergerakan Mihelic dan Gian Zola. Sementara Haryono terus menempel gelandang Persija asal Brasil, Bruno Matos.

Persija sedikit lebih unggul dalam serangan mereka melalui sayap oleh Riko Simanjuntak yang beberapa kali memberikan umpan Tarik ke area penalti Persib. Sementara Febri, winger Persib masih buntu bergerak karena penjagaan ketat bek kiri Persija, Novri Setyawan.  

Persija lebih menguasai jalannya laga terutama pada babak pertama. Paling tidak ada tiga peluang yang mereka peroleh harusnya menjadi gol. Sebuah tendangan Bruno Matos ke gawang kosong yang ditinggalkan Dede Natsir, namun bola terlalu menyamping dan dua tendangan kerasnya juga berhasil diblok kiper Persib ini dengan baik.

Di babak kedua, kedua tim saling berganti serangan. Akhirnya Marko Simic berhasil mencetak gol pada menit ke-75 lewat sundulan kepalanya menyambut umpan sepak pojok Riko Simanjuntak. Gol ini sempat diprotes para pemain Persib karena mereka menganggap bola setelah membentur mistar belum masuk ke gawang. Namun dari tayangan ulang sangat jelas bahwa bola sudah melewati garis gawang.

Selebrasi gol Simic (Foto Persija.id) 
Selebrasi gol Simic (Foto Persija.id) 

Pada menit ke-77, Persija sendiri harus kehilangan satu pemain setelah Novri Setiawan mendapatkan kartu merah karena menendang Ezechiel. Laga hanya tinggal hitungan menit ketika kemenangan Persija yang sudah di depan mata harus sirna, setelah Arthur Gevorkyan akhirnya berhasil menceploskan bola di menit-menit akhir laga. Skor 1-1 bertahan hingga laga usai.

Kekecewaan dalam diri pelatih Robert Rene Alberts karena tidak berhasil meraih 3 poin namun ada rasa lega menyambut hasil imbang ini. Bagi Persib menahan imbang Persija di Jakarta merupakan pencapaian yang patut diapresiasi.  

"Tidak ada yang menang dan kalah di pertandingan ini. Saya merasa kecewa karena tidak bisa membawa pulang tiga poin. Tapi satu poin adalah hasil yang cukup positif karena pertandingan di Jakarta tidak pernah mudah," kata Robert dalam sesi konferensi pers seusai laga seperti dirilis situs resmi klub, Persib.co.id (10/7/19).  

Robert mengakui bahwa pada babak pertama Persib bermain sangat gugup karena harus menerima tekanan dari serangan gencar Persija. Dominasi penguasaan bola macan Kemayoran lebih banyak dari Persib yang hanya bisa bertahan.

Namun pada babak kedua, Pelatih berkebangsaan Belanda itu menilai bahwa timnya mampu bangkit terutama setelah tertinggal 0-1 dari gol yang dicetak Marko Simic. Beruntung para pemain Persib saat itu akhirnya bisa mengatasi rasa gugup akibat tekanan dari dukungan suporter lawan. Persib mulai bangkit apalagi sejak menit ke-77 Persija harus bermain dengan 10 pemain akibat Novri Setyawan mendapat kartu merah.  

Laga Persija menghadapi Persib sore itu berjalan dengan baik tanpa insiden. Penonton yang memenuhi Stadion GBK memberikan dukungan kepada tim kesayangan mereka dengan tertib. Walaupun kedua pelatih merasa kecewa karena tidak berhasil memenangkan pertandingan, terutama kubu Persija sebagai tuan rumah, namun mereka menganggap inilah hasil yang sangat layak dan adil.

Bravo sepakbola Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun