Sabtu 20 April, saya sedang dalam perjalanan dari Kota Cologne kembali ke rumah. Selama tiga hari saya menginap di sana dan bertemu seorang sahabat yang sedang ada kegiatan di kota ini. Jarak lebih dari 400 km ini saya lakukan dengan menumpang kereta dan waktu tempuh sekitar 3 jam lamanya.Â
Kereta cepat (ICE) dari Cologne ke Stuttgart terlihat penuh. Di stasiun pusat Stuttgart saya harus turun dan berganti kereta. Agak lama saya menunggu karena kereta terlambat 20 menit dari jadwal.
Untuk saat ini jadwal kereta di Jerman sering mengalami keterlambatan karena sedang ada perbaikan dan pembangunan besar-besaran di hampir seluruh wilayah.
Stasiun pusat Stuttgart (Stuttgart Hauptbahnhof) adalah stasiun yang sedang dalam pengerjaan yang sepertinya masih memakan waktu yang lama hingga rampung.
Di stasiun tampak banyak sekali orang memakai Tracht (pakaian tradisional Jerman), Dirndl dan Lederhose (celana kulit). Entah kenapa, saya suka sekali melihat orang-orang yang mengenakan pakaian tradisional ini. Beberapa perempuan muda memakai mahkota dan bando dari rangkaian bunga. Mereka terlihat makin menarik dan elegan.
Bahkan hari ini, Minggu, di beberapa wilayah Jerman kembali turun salju. Tulip, sakura, dan bunga-bunga lainnya tertutup salju. Meskipun temperatur udara rendah, Festival Musim Semi tetap dibuka dan berlangsung sesuai jadwal.
Stuttgarter Frühlingsfest
Memasuki musim semi, tampak alam bangun dari tidur panjangnya selama musim dingin. Ini juga bisa dilihat pada kehidupan masyarakat. Banyak orang yang kembali beraktivitas di luar rumah. Hampir di semua wilayah kota digelar berbagai pesta dan acara menyambut musim semi hingga menjelang penutupan tahun dengan Pasar Natal.
Salah satu pesta rakyat yang dikenal dan banyak ditunggu adalah Stuttgarter Frühlingsfest. Festival Musim Semi Stuttgart ini diselenggarakan di Bad Cannstatt, di area yang sama dengan Volksfest Wasen pada musim gugur.
Festival Musim Semi ini relatif lebih kecil dibandingkan dengan Volksfest Wasen pada musim gugur. Namun, pesta musim semi ini berlangsung seminggu lebih lama daripada pesta rakyat musim gugur.
Tahun ini, Stuttgarter Frühlingsfest ke-84 telah dibuka secara resmi pada Sabtu kemarin. Pesta rakyat ini bisa dikatakan masih muda. Meskipun begitu, Festival Musim Semi Stuttgart memiliki tradisi yang panjang dan sudah ada sejak tahun 1818. Pembatalan penyelenggaraan festival telah terjadi selama masa perang.
Dulunya, di wilayah ini adalah pasar kuda. Pada masa itu, kuda digunakan sebagai alat transportasi oleh masyarakat. Masyarakat berkumpul di pasar kuda untuk bertemu dan bertransaksi.
Belakangan dilakukan berbagai cara, terutama di lingkungan Daimler* agar masyarakat tidak menggunakan kuda sebagai alat transportasi. Akan tetapi, orang masih tetap berkumpul di pasar kuda.
*Daimler: Gottlieb Daimler adalah salah satu pencipta dan pendiri perusahaan mobil Mercedes Benz.
Sekitar awal tahun 1930an, para seniman teater melakukan pertunjukan di pesta rakyat ini. Pemerintah kota ingin melakukan sesuatu kepada mereka setelah melewati musim dingin yang panjang tanpa adanya pasar malam. Pada pesta musim semi ini para seniman bisa menghasilkan uang dengan mengadakan pertunjukan.Â
Setelah Perang Dunia Kedua, pemerintah kota mengeluarkan keputusan administratif yang menyatakan berapa banyak Festival Musim Semi yang harus dirayakan.Â
Atraksi-atraksi yang digelar di festival musim semi sekarang ini semakin beragam. Salah satu atraksi utama adalah bianglala raksasa yang menambah indah pemandangan sekitar area dan kota.
Atraksi untuk anak-anak seperti komidi putar dan permainan lainnya. Rollercoaster dan wahana lain yang memicu adrenalin juga disediakan untuk memeriahkan pesta rakyat ini.Â
Tidak ketinggalan beragam makanan, minuman, dan camilan tradisional tersedia di berbagai kios yang ada di area festival. Jerman sebagai salah satu negara penghasil bir tentu akan menyajikan bir produksi wilayah setempat untuk menyemarakkan Festival Musim Semi ini.Â
Frühlingsfest Stuttgart menjadi festival musim semi terbesar di Eropa. Tercatat lebih dari 1,3 juta pengunjung yang datang setiap tahun.Â
Hennie Triana Oberst
Germany, 22.04.2024
Rujukan: SWR.de, STN.de, Stuttgart.de
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI