Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Kontainer Botol Kaca dan Pengelolaan Limbahnya di Jerman

23 September 2021   05:22 Diperbarui: 23 September 2021   14:00 1215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kontainer botol kaca dan pengelolaan limbahnya di Jerman | Foto: commons.wikimedia.org/Salino01—

Pecahan botol kaca yang ada di kontainer ini akan dikumpulkan di tempat penampungan. Dengan menggunakan mesin bahan-bahan yang tidak dibutuhkan dipisahkan.

Barang yang bisa didaur ulang, seperti tutup kemasan yang terbuat dari metal dijual ke perusahan daur ulang lainnya. Sedangkan barang yang tidak dapat didaur ulang akan dikirim ke tempat pembuangan sampah. 

Setelah pecahan kaca bersih dari bahan-bahan asing, kemudian dilebur dan didaur ulang menjadi produk baru berupa wadah kaca seperti botol minuman, susu, wadah selai, madu, dan produk lainnya.

Selain produk wadah ini, ada juga perusahaan yang mengolah limbah botol bekas menjadi perabotan berupa meja kaca dan aksesori rumah lainnya. 

Melindungi lingkungan

Semakin banyak kemasan kaca didaur ulang, maka lingkungan lebih terlindungi dari kerusakan. Kaca dapat dilelehkan dan didaur ulang beberapa kali. 

Proses daur ulang botol kaca bekas ini membutuhkan suhu yang jauh lebih rendah dibandingkan memproduksi kaca yang baru, dapat menghemat sekitar seperempat energi yang dibutuhkan. 

Hingga saat ini, sekitar 90 persen kaca bekas didaur ulang dan dijadikan produk baru. Banyak yang kembali menjadi kemasan makanan dan minuman. 

Ada keuntungan yang didapat jika menggunakan kemasan kaca sebagai wadah makanan. Kemasan kaca tidak melepaskan zat berbahaya apapun ke dalam makanan dan minuman.

Mendaur ulang akan mengurangi sampah dan menjaga kelestarian alam.

(Hennie Triana Oberst - De, 23.09.2021)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun