Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tulip, Bunga Turki yang Dianggap Berasal dari Belanda

15 Maret 2021   22:33 Diperbarui: 17 Maret 2021   01:17 2315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bunga tulip di Belanda | foto: GudrunEngel/BR-tagesschau.de-

Setiap musim menghadirkan keindahan tersendiri

Saat ini di belahan bumi bagian utara memasuki awal musim semi. Temperatur udara saat ini, di tempat tinggal saya, masih berkisar antara 3 hingga 8 derajat celcius, dan malam hari masih di bawah nol. Masih belum cukup hangat untuk berkebun di luar rumah dengan suhu udara seperti ini. 

Sebagian tanaman sudah mulai terlihat hijau dan memunculkan putik-putik bunganya.  Musim yang menandai awal kehidupan baru. Musim semi memang identik dengan cantiknya warna-warni pucuk-pucuk daun muda serta bunga-bunga. Selain bunga-bunga pohon cherry, musim semi juga dilambangkan dengan bunga tulip.

Hampir semua halaman rumah orang di Jerman (mungkin di hampir semua negara Eropa) dihiasi bunga tulip. Tanaman ini memang gampang tumbuh, walaupun masa berbunganya tidak lama, tetapi umbinya yang tersimpan di tanah akan tumbuh lagi di tahun berikutnya. Tulip yang dikenal dari Belanda ini memang sangat indah dipandang.

Belanda tidak hanya terkenal dengan Klompen, sepatu kayunya, tetapi juga sangat dikenal dengan bunga tulipnya. Setiap tahun, wisatawan dari berbagai penjuru dunia mengunjungi Negeri Kincir Angin ini untuk menikmati indahnya hamparan bunga tulip. Sekitar 80 persen bunga tulip yang dijual di pasaran berasal dari Belanda.


Tulip kuning di halaman | foto: HennieTriana
Tulip kuning di halaman | foto: HennieTriana

Tulip, bunga dari Turki

Bunga tulip memang lebih dikenal berasal dari Belanda, padahal bunga cantik ini asalnya dari Turki. Tulipa adalah nama Latin bunga yang tumbuh liar di negara asalnya, Lale begitu sebutannya dalam bahasa Turki.

Istanbul (dulu bernama Konstantinopel) dianggap sebagai salah satu kota terindah di dunia. Kota ini juga merupakan pusat perdagangan, lalu lintas, budaya dan politik. Taman-taman istana dihiasi bunga tulip yang sangat digemari oleh Sultan Ottoman. Tulip menjadi sangat populer dan menjadi simbol kekuasaan dan kekayaan.

Pada masa itu, Sultan Ahmed III menggelar Festival Tulip di taman istana pada setiap musim semi saat bulan purnama. Dia menghadiakan umbi tulip kepada seorang tamu pentingnya, bangsawan Flandria* Ogier Ghiselin de Busbecq.

Ogier Ghiselin de Busbecq adalah seorang diplomat di Turki pada abad ke-16, duta Kaisar Ferdinand I (Kekaisaran Romawi Suci). Dia menulis dengan antusiasme yang besar tentang keindahan tulip. Ogier de Busbecq kemudian mengirim beberapa umbi tulip kepada temannya, Carolus Clusius (Charles de l'Ecluse).

Clusius adalah seorang dokter dan ahli botani istana di taman herbal Kaisar Austria, yang kemudian menjadi profesor di Universitas Leiden, Belanda. Clusius adalah orang pertama yang menanam tulip di Belanda, tetapi hanya untuk tujuan ilmiah. Melalui penelitiannya, Clusius meletakkan dasar untuk budidaya tanaman umbi dan okulasi tulip. 

Tulip yang ditanaman ini dicuri oleh orang-orang yang ingin mengambil keuntungan, dan menjualnya. Pada abad ke-17, tulip dianggap sebagai ratu bunga. Dalam waktu singkat tulip menjadi populer dan diminati. Namun, hanya orang kaya yang mampu membeli bunga dengan harga yang sangat tinggi ini. 

Tulip mania pun muncul pada masa itu. Masyarakat tergila-gila dengan tulip, harga yang ditawarkan sepuluh hingga seratus kali lipat harga emas. Umbi tulip "Semper Augustus", bunga tulip dengan garis-garis putih, dijual dengan harga 10.000 Gulden. Jumlah yang pada saat itu setara dengan harga townhouse di Amsterdam.

Sekitar tiga setengah tahun lamanya kegandrungan tulip melanda warga. Namun, masa kejayaan tulip ini akhirnya berakhir. Harga turun drastis, perdagangan tulip ambruk. Para pedagang bangkrut, kehilangan mata pencaharian, dan menyisakan hutang yang menumpuk. 

Tulip di halaman rumah | foto: HennieTriana
Tulip di halaman rumah | foto: HennieTriana

Kini bunga tulip yang merupakan bunga kesukaan orang Belanda ini bisa ditanam dan dimiliki oleh semua lapisan masyarakat. Di awal musim semi seperti saat ini dapat dijumpai bunga tulip yang dijual di semua toko bunga dan supermarket, dalam berbagai warna, ukuran, dan jenisnya.

Salam hangat musim semi!

Catatan

*Flandria; sebuah daerah historis di Eropa Barat yang sekarang wilayahnya terletak di Belgia, Perancis, dan Belanda. 

-------

Hennie Triana Oberst

De, 15.03.2021

Rujukan:

Die Tulpe/ planet-wissen.de

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun