Pancake yang sangat populer sebagai santapan pagi hari ini bisa ditemukan di setiap sudut kota Beijing.Â
Gara-gara melihat siaran di televisi mengenai jajanan di berbagai dunia, termasuk di Cina, saya rindu juga dengan Jianbing.Pagi hari banyak orang yang akan berangkat kerja mampir untuk membeli penganan ini. Penjual jianbing bisa ditemukan di kedai, atau warung tenda, ada juga yang menggunakan gerobak, mirip penjual jajanan di Indonesia.Â
Bukan pemandangan yang aneh setiap pagi banyak orang menyantap jajanan ini sambil berjalan menuju tempat kerja, menikmati sarapannya saat masih hangat. Banyak juga yang membawanya sebagai bekal untuk dinikmati di tempat kerja.
Hampir setiap pagi putri saya minta dibelikan jajanan ini. Kebetulan di warung sebelah apartemen tempat tinggal kami ada penjual jianbing. Rasanya memang agak pedas, karena sausnya mengandung cabai.Â
Ketika saya pesan pertama kali, jianbing tanpa saus cabai untuk anak saya, penjualnya heran dan mengatakan tidak enak tanpa saus cabai. Akhirnya dia mengerti saat saya katakan untuk anak saya yang saat itu masih balita. Hari-hari berikut, penjualnya sudah tahu jika saya memesan jianbing untuk putri saya.
Asal mula jianbing
Jianbing (kue goreng) sebetulnya bukan berasal dari Beijing. Sejak abad ke-3 jianbing sudah dikonsumsi oleh masyarakat di provinsi Shandong. Menurut legenda, seorang juru masak tentara kehilangan wajannya, saat ia akan memasak makanan dari adonan tepung.Â
Kemudian, atas perintah seorang jenderal, juru masak itu untuk menggunakan perisai prajurit yang terbuat dari tembaga sebagai ganti wajan. Adonan tepung itu pun dimasak di atas perisai menjadi pancake yang tipis.Â
Kue goreng ini kemudian diwariskan secara turun temurun dan menyebar ke seluruh wilayah Cina bagian utara. Setiap daerah memiliki ciri khas campuran untuk membuat jajanan lezat ini, ada yang membuat adonan dari campuran tepung terigu dan tepung kacang hijau, ada pula yang terbuat dari tepung kacang hitam.
Jianbing memang bisa dikatakan jajanan dari Beijing. Dari berbagai ragam yang ada, jianbing dari Beijing adalah yang paling dikenal luas. Oleh sebab itu sering disebut dengan nama "Beijing Pancake", atau "Beijing Crepes". Melihat cara penjualnya membuat makanan ini, mirip dengan pembuatan martabak telur (martabak mesir).
Melalui pengalaman pertama membuat jianbing ini, saya harus mengakui bahwa sangat sulit menghasilkan jianbing seenak yang dijajakan di Cina. Perlu latihan yang berulang-ulang hingga (mungkin) mendekati rasa dan bentuk aslinya.
Saya mencoba resep yang sangat sederhana. Adonan saya buat seperti adonan pancake biasa, karena tidak ada tepung kacang hijau.
Bahan adonan:Â
- 300 gram tepung terigu
- 500 ml air
- garam secukupnya
- 2 st biji wijen
(campur dan aduk rata semua bahan)
Bahan isi:
- Telur
- irisan daun bawang
- irisan daun ketumbar
- kulit pangsit goreng
- beberapa lembar daun selada
- saus hoisin
- sambal lajiao (saus cabai)
- Butter atau margarin untuk olesan penggorengan
Cara membuatnya;
- Adonan dimasak di atas penggorengan datar dan lebar, ratakan hingga tipis (seperti membuat crepes).
- Kemudian pecahkan sebutir butir telur di atasnya, dan ratakan dengan spatula.
- Setelah itu taburkan irisan daun bawang dan daun ketumbar secara merata.
- Kemudian adonan dibalik.
- Oleskan saus hoisin dan sambal lajiao
- Letakkan selembar kulit pangsit goreng dan daun selada.
- Kemudian lipat bagian pinggir hingga berbentuk empat segi.
- Lanjutkan dengan melipat dengan bentuk memanjang (mirip seperti membuat risoles).
- Potong menjadi dua bagian.
- Jianbing siap disantap.
Selamat mencoba!
-------
Hennie Triana Oberst
Deutschland, 21.01.2021
Bacaan: Das Jianbing-Staatsgeheimnis