Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Adventskalender, Kado Dalam Kalender Penyemangat Anak Menanti Natal

30 November 2020   05:56 Diperbarui: 2 Desember 2020   23:25 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adventskalender - foto: tabula-rosi.de

Kegembiraan menjelang Natal ini akan terasa di mana-mana di seluruh negeri. 

Menurut pendapat saya pribadi, masa menjelang Natal adalah suasana paling indah dan romantis yang ada di Jerman dan negara Eropa pada umumnya.

Musim dingin dengan hamparan saljunya, ditambah hiasan lampu-lampu dan ornamen di setiap rumah, toko dan seluruh sudut kota.

Asal usul kalender Adven

Ada yang sangat khas dari Jerman pada masa menyambut Natal tiba, yaitu Adventskalender (Kalender Adven) yang diberikan pada setiap anak-anak.

Kalender Advent pertama sekali dibuat dii Jerman. Kalender ini jumlahnya hanya 24 hari, dimulai pada tanggal 1 Desember. Dibalik setiap angka pada kalender ini ada hadiah kecil yang menanti untuk dibuka. 

Alkisah di kota Malbronn negara bagian Baden-Württemberg, ada seorang ibu yang memiliki ide untuk menyenangkan putranya selama menunggu hari Natal.

Beliau membuat kotak karton bernomor 1 hingga 24, kemudian mengisi setiap kotak dengan kue-kue kecil. 

Gerhard Lang, nama putranya, sangat senang dan bersemangat setiap hari membuka kotak-kotak yang berisi hadiah kecil yang dibuat ibunya. Kegiatan yang menyenangkan, membuka kado kecil setiap hari sampai hari Natal tiba.

Kalender adven berisi coklat - foto: HennieTriana
Kalender adven berisi coklat - foto: HennieTriana

Ketika Gerhard Lang dewasa, ia mengingat kesenangan masa Adven yang dilakukan ibunya. Dari kenangan masa kecil ini, pada tahun 1904 Gerhard membuat kalendar adven pertama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun