Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Akhirnya, Kita Akan Terbiasa Belanja Tanpa Kantongan Plastik

8 Juli 2020   04:32 Diperbarui: 10 Juli 2020   01:05 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: 9159032/pixabay.com

Sejak pertama kali tinggal di Jerman, tahun 2002, saya awalnya agak kaget jika belanja di supermarket. Saat berada di meja kasir, petugasnya sangat cekatan dan cepat menyelesaikan proses penghitungan.

Kemudian barang-barang belanjaan harus dimasukkan sendiri ke dalam kantong belanjaan.

Biasanya, dulu, di Indonesia ada petugas yang membantu menyusun barang-barang ke dalam kantong plastik. Bahkan untuk kemasan tertentu dibungkus lagi dengan plastik lainnya sebelum dimasukkan ke dalam kantong belanjaan yang lebih besar.

Pelayanan seperti ini tidak saya dapatkan di Jerman. Semua harus dilakukan sendiri dan harus cepat, karena orang lain sudah mengantri.

Selain itu di supermarket sini sudah tidak ada kantongan belanja gratis. Semua harus dibeli, dari ukuran kecil hingga yang besar dengan harga yang berbeda.

Hal ini diterapkan untuk mengurangi sampah plastik. Setiap orang yang berbelanja harus membawa tas belanjaannya sendiri.

Merupakan pemandangan yang umum di supermarket sini, orang yang berbelanja membawa keranjang belanjaan seperti pada umumnya jika orang belanja ke pasar.

Keranjang ini akan mereka letakkan di dalam troli. Sehingga ketika selesai membayar, semua belanjaan rapi tersusun di dalam keranjang.

Banyak juga yang menyediakan keranjang, tas atau container di dalam bagasi mobil. Cara seperti ini yang kami lakukan, sehingga jika harus belanja banyak tidak perlu membeli kantongan lagi dan menambah tumpukan tas belanjaan.

Pada waktu itu toko-toko seperti toko pakaian, sepatu dan sebagainya, masih menggunakan kantong plastik dan diberikan gratis kepada pembeli.

Setelah selesai berbelanja, 'koleksi' plastik semakin banyak. Saya ingat sekali, dulu sering merapikan kantongan-kantongan plastik dengan berbagai ukuran ini.

Sebagian saya gunakan untuk membuang sampah dapur, tetapi sebagian besar kantong dengan ukuran kecil harus masuk ke tempat sampah plastik.

Negara-negara Uni Eropa melarang penggunaan plastik sekali pakai, termasuk kantongan belanja.

Hasilnya dari tahun ke tahun perubahan terus dilakukan. Toko-toko juga mengubah kemasan untuk produk mereka, dari plastik menjadi kertas. Tidak hanya itu, kantongan-kantongan yang tersedia tidak lagi diberikan secara cuma-cuma.

Pemberlakuan aturan ini meliputi semua toko, termasuk juga di toko-toko pakaian, sepatu dan lainnya.

Sampah plastik selalu menjadi topik penting yang terus menerus dibahas, karena banyaknya sampah plastik yang kita hasilkan. Sampah yang mencemari lingkungan, juga membahayakan kehidupan manusia dan hewan.

Hidup tanpa plastik sama sekali sepertinya, untuk saat ini, tidak mungkin dilakukan. Barang-barang yang kita gunakan dan mendukung aktivitas sehari-hari sebagian besar mengandung plastik. Tidak bisa dihindari, bahkan pakaian kita juga (sebagian) mengandung plastik.

Tetapi bukan tidak mungkin jika kita ikut aktif untuk mengurangi tumpukan sampah kantongan plastik sekali pakai.

Saya akhirnya membiasakan diri untuk selalu menyediakan kantongan dari bahan kain yang ringan dan tipis, selalu saya selipkan di dalam tas tangan.

Hampir semua wanita jika pergi selalu membawa tas tangan. Seandainya harus membeli sesuatu yang tidak muat dimasukkan ke dalam tas, maka kantongan ini akan menjadi solusinya.

Penting juga, terutama untuk wanita, supaya terlihat bagus, carilah kantong belanja yang motifnya menarik atau warnanya netral. Sehingga sepadan dengan pakaian.

Jika sudah ada rencana untuk pergi belanja pakaian, saya juga berusaha untuk membawa kantong belanjaan yang lebih besar. Walaupun terdengar merepotkan, tetapi lama-kelamaan kita akan terbiasa.

Tumpukan kantongan belanja di rumah kita juga akan hilang, dan rumah juga terlihat lebih rapi.

-------

Hennie Triana Oberst - DE 07072020

"Pelarangan Kantong Plastik"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun