Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Senget, Kata Orang Medan

18 Desember 2019   16:02 Diperbarui: 18 Desember 2019   16:12 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ucapan salam dalam berbagai bahasa - dok. freepik.com

Beberapa waktu terakhir ini banyak berseliweran tulisan tentang cerita seseorang yang sedang berkunjung ke kota Medan dan bingung dengan bahasanya. Dia tidak mengerti istilah-istilah di kota ini. Bahasa slang, yang memang hanya digunakan dan dimengerti satu kelompok kecil itu sering membuat orang di luar kelompok tersebut  bingung dan menahan tawa. 

Mengingatkan saya ketika pertama merantau ke Jakarta, di kantor, jika saya berbicara sebahagian tertawa, mereka bilang saya bicara dengan bahasa kamus, terlalu formal. Padahal kata-kata itu memang bahasa sehari-hari di Medan.

Teman-teman dari negara tetangga, Singapura dan Malaysia yang saya kenal lebih suka menggunakan bahasa Melayu jika kami berbincang-bincang. Kebetulan selama tinggal di Shanghai beberapa tahun lalu, saya memiliki teman dekat dari Singapura, sebut saja namanya Melly. Dia lebih suka berbicara bahasa Melayu campur Indonesia kepada saya dan teman-teman Indonesia lainnya.

Terkadang beberapa istilah yang dia ucapkan tidak dimengerti teman-teman yang lain. Melly sering bertanya, kenapa yang lain tidak mengerti istilah atau kata yang ia sebutkan. 

"Kenapa cuma kamu yang mengerti", begitu dia mengeluhkan.

Saya jelaskan bahwa saya ini orang Medan, jadi mengerti kata-kata yang dia ucapkan. Karena di Medan itu adalah tanah Melayu, bahasanya tentu mirip dengan mereka. Dia cuma heran saja, tapi dia lupa kalau Indonesia itu suku-sukunya banyak dan luasnya jauh dibandingkan Singapura.

Di Medan kata "senget" dipakai (kebanyakan) untuk menyatakan bahwa seseorang itu 'otaknya miring' atau gila. Contohnya seperti ini; "Senget kau!"

Suatu hari saya pergi makan dengan Melly. Setelah memarkirkan mobilnya, dia bertanya apakah mobilnya terparkir dengan baik atau tidak.

"Senget tak?" begitu ucapnya.

Lucu sekali, tapi saya tak mungkin terbahak.

Yang aneh dan lucu siapa? Ya orang Medan lah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun