Mohon tunggu...
Hennie Engglina
Hennie Engglina Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar Hidup

HEP

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berpindah Agama Bukan untuk Menjelekkan Agama Sebelumnya

26 Agustus 2019   20:04 Diperbarui: 25 Oktober 2019   20:50 993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gunakanlah waktu yang ada untuk pertama-tama dan terutama membaca dan membaca Kitab Suci agama yang baru saja Anda anut. Itu dulu.

Bukannya sibuk memenuhi undangan demi undangan dari mimbar ke mimbar untuk membicarakan Kitab Suci yang tidak Anda yakini lagi kebenarannya dan sudah Anda tinggalkan!

Kedua. Cari tahu maksud dari setiap perkataan yang tertulis di dalam Kitab Suci itu. Caranya? Bertanyalah kepada orang-orang yang memiliki kapasitas untuk memberi penjelasan akan hal itu, misalnya: hamba Tuhan, guru agama, dan sebagainya.

Ketiga. Hadiri ibadah-ibadah di mana di situ ada khotbah atau pengajaran yang memberi pencerahan tentang ajaran Kitab Suci yang baru Anda anut. Termasuk, acara-acara yang khusus diadakan untuk melakukan kajian yang lebih mendalam terhadap pokok-pokok ajaran agama.

Keempat. Membaca buku-buku rohani atau menonton tayangan-tayangan yang menambah wawasan pengetahuan dan pemahaman tentang agama yang baru Anda anut.

Catatan: Tonton video yang hamba-hamba Tuhan di situ bicara tentang Yesus Kristus dan isi Alkitab, bukan bicara tentang keburukan agama lain.

Kalau ada hamba-hamba Tuhan yang kerjanya hanya membicarakan keburukan agama lain apalagi menghina atau menertawakan, maka orang itu hanya ingin lebih populer daripada Tuhannya, siapa pun dia dan sepopuler apa pun dia saat ini! Sebab, firman Tuhan berkata:

"Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil." (Yoh 3:30)!

Orang yang memuliakan Tuhannya hanya akan membicarakan tentang Tuhannya agar orang yang belum mengenal Tuhannya menjadi mengenal siapa Dia! Orang yang memuliakan Tuhannya akan menyampaikan ajaran-ajaran yang diajarkan Tuhannya agar orang tahu seperti apa ajaran Tuhannya.

Bukannya menghabiskan seluruh durasi video dan waktu di mimbar hanya untuk membuat orang terkagum-kagum kepada dirinya.

Hamba-hamba Tuhan jenis itu harus berhati-hati dengan dirinya sendiri, sebab jangan sampai ia lebih dikagumi daripada Tuhannya. Lebih dimuliakan daripada Tuhannya. Lebih didengar dari apa kata Tuhannya. Lebih ditakuti daripada Tuhannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun