Apalagi, kasus hukum Dewa Hariz tidak hanya itu, tetapi memang hanya satu itulah yang tampaknya paling berat bagi Dewa Hariz karena menyangkut "CITRA".
Pilihan diserahkan kepada Dewa Hariz.
Dewa Hariz tidak takut dengan penjara. Sama sekali tidak! Yang menjadi pertimbangan Dewa Hariz adalah nama baik dirinya dan terutama citra mulia Adat Kerajaan Mahaputih.
Dewa Hariz akhirnya memilih lebih baik dipenjarakan di luar Kerajaan Negeri Pelangi daripada gegara nila setitik rusak susu sebelanga. Namun, Dewa Hariz meminta agar ia masih bisa berkomunikasi secara terbuka kepada para pemujanya dengan bantuan Dewi Internet.
Dewa Hariz tidak menyampaikan hal yang sebenarnya kepada para pemujanya. Kerahasiaan ini juga menjadi bagian dari perjanjian itu terutama bagi orang-orang yang mereka anggap musuh. Malu tidak bisa dibayar.
Jadi, kalau hanya soal uang, sudah dari dulu Dewa Hariz dipulangkan oleh para pemujanya yang tidak sedikit adalah orang-orang yang bertimbun harta.
Memang, bukan tidak pernah Dewa Hariz diam-diam hendak pulang ke Negeri Pelangi dengan berbagai cara. Namun, hal itu sudah diantisipasi oleh Dewa Rahasia dan Dewa Hukum Kerajaan Negeri Pelangi.
Entah berapa tahun persisnya isi perjanjian itu. Mungkin kurang lebih tiga tahun lagi atau bisa juga kurang dari itu. Setidaknya, selama itu Dewa Hariz belum bisa pulang ke Negeri Pelangi."
Qalesy mengakhiri penjelasannya. Seketika bola matanya tajam menatap Minoy dalam-dalam. Minoy terperangah. Perlahan Qalesy berkata:
"Ingat! Ini Rahasia Negeri. Semua ini tercatat dalam Dokumen Rahasia Kerajaan Negeri Pelangi. Simpan rahasia ini baik-baik!"
Salam. HEP.-
Artikel percakapan Qalesy dan Minoy lainnya:Â Andai Aku Jadi Tuhan