Apakah Anda Altruistis?

Apa itu "altruistis"? Pada konteks artikel ini, altruistis adalah orang yang memiliki sifat "altruisme". Nah, apa lagi "altruisme" itu?

Seorang nenek terlihat berdiri di tikungan jalan dan hendak bergerak menyeberangi jalan. Sebuah mobil mini bus muncul dari balik tikungan. Posisi nenek itu berdiri sangat berbahaya. Ia bisa tersambar mobil itu. Tiba-tiba seorang Bapak tampak berlari ke arah nenek itu dan dengan bergerak cepat ia mendorong tubuh nenek itu ke arah pinggiran jalan. Nenek itu selamat dari bahaya. Namun, tubuh Bapak itu terhempas. Bapak itu tersambar mobil menggantikan nenek itu.

Itu altruisme.

Hasrat dan perbuatan menolong orang lain tanpa memikirkan kepentingan diri sendiri atau tanpa memandang resiko bagi diri sendiri.

Saat Anda sedang mengendarai mobil, Anda melihat seorang Bapak tengah berjualan. Bapak itu terlihat lelah, tetapi ia tetap saja berjalan menawarkan jualannya. Anda memberhentikan mobil lalu turun menghampiri Bapak itu. Kepada Bapak itu Anda memberikan beberapa lembar uang lalu kembali ke mobil. Bapak itu melihat Anda dengan raut wajah kebingungan karena Anda memberi dia uang tanpa mengambil jualannya.

Itu altruisme. 

Memberi tanpa berharap balas jasa atau keuntungan apa pun.

Suatu ketika Anda sedang berbelanja di pasar. Di samping Anda, seorang ibu dan anaknya juga sedang berbelanja. Anak ibu itu terlihat merengek kepada ibunya untuk dibelikan mainan sambil menunjuk mainan yang ia inginkan. Ibunya membungkuk dan berbisik di telinga anaknya. Karena Anda berdiri sangat dekat dengan mereka, Anda bisa mendengar itu, bahwa ibu itu mengatakan kepada anaknya kalau uang ibunya tidak cukup lagi untuk membeli mainan.

Diam-diam, Anda menghampiri si penjual mainan, menanyakan harga mainan itu, membayarnya, meminta si penjual memberikan mainan itu kepada anak itu, dan Anda pergi meninggalkan tempat itu. Dari kejauhan terlihat anak itu sudah memegang mainan itu di tangannya dan tampak si penjual menunjuk ke arah punggung Anda yang sudah berjalan jauh dari mereka.

Itu altruisme.

Kebahagiaan menyenangkan orang lain.

"Altruisme" (bahasa Prancis, dari autrui: "orang lain", dari bahasa Latin alter = "other") dalam KBBI diartikan adalah 1. Paham (sifat) lebih memperhatikan dan mengutamakan kepentingan orang lain (kebalikan dari egoisme); 2. Sikap yang ada pada manusia yang mungkin bersifat naluri berupa dorongan untuk berbuat jasa kepada manusia lain.

Dan, "Altruistis" oleh KBBI diartikan: "bersifat mendahulukan kepentingan orang lain". Orang yang melakukan tindakan atau perbuatan altruisme atau hal-hal yang bersifat altruisme disebut altruistis.

Istilah "altruisme" diciptakan oleh Auguste Comte, filsuf Prancis, pendiri doktrin etis positivisme untuk menggambarkan bahwa inidividu memiliki kewajiban moral untuk meninggalkan kepentingan pribadi, dan hidup untuk orang lain (Catechisme Positiviste, 1852).

Perlu dicatat, bahwa tidak semua perbuatan baik adalah altruisme.

Setiap orang memiliki motivasi ketika berbuat baik. Altruisme hanya dapat dipastikan oleh kemurnian hati. Tidak ada niatan dan pikiran untuk mendapatkan balasan dari perbuatan baik yang dilakukan. Benar-benar murni adalah kebahagiaan membahagiakan orang lain, menolong atau membantu orang lain. Sama sekali tidak ada kepentingan bagi diri sendiri.

Oleh sebab itu, altruisme disebut adalah kebalikan dari egoisme. Semua manusia pada dasarnya memiliki ego, tetapi kadar egoisme setiap orang berbeda, dan pada hal-hal tertentu, keegoisan dapat dikalahkan oleh nurani. Altruisme mengambil tempat pada tingkat ego yang paling rendah, bahkan bebas dari keegoisan.

 "Altruisme, yang bukan egoisme, adalah steril" - Marcel Proust. Kemurnian hati dalam menolong orang lain dan kemurnian hati memberi kepada orang lain menjadi pondasi bagi altruisme. Murni tanpa memandang resiko bagi diri sendiri dan murni tanpa berharap balas jasa apa pun dan dalam bentuk apa pun.

Saat melakukan kebaikan dengan berkata: "Kapan-kapan kamu 'kan bisa tolong saya juga", itu bukan altruisme, sebab kebaikan yang diberikan telah menjadi utang jasa bagi orang yang menerima kebaikan itu. Kebaikan jenis ini memuat kepentingan diri sendiri. Tidak memerdekakan orang lain, melainkan mengikat orang untuk suatu ketika bila dibutuhkan orang itu harus sadar bahwa ia pernah dibantu sehingga ia harus siap pula membantu.

Altruisme adalah Golden Rule dalam dunia etika. Dalam agama-agama, altruisme umumnya dipahami sebagai unsur dari kebaikan, kemurahan hati, ketulusan, dan pengorbanan yang murni.

Contoh paham altruisme dalam keyakinan kepada Tuhan Yang Mahaesa: 

kita memberi bukan supaya kita diberkati oleh Tuhan, tetapi karena kita sudah diberkati oleh Tuhan.

Perbuatan memberi menjadi salah satu bentuk ucapan syukur kepada Tuhan atas rejeki atau berkat yang sudah diterima. Tidak ada tuntutan balas jasa dari orang yang diberikan bantuan dan juga tidak ada tuntutan kepada Tuhan untuk membalaskan kebaikan itu.

Dengan demikian, tidak ada kepentingan bagi diri sendiri dalam melakukan kebaikan. Yang ada hanyalah sukacita. Itulah altruisme.

Altruisme tergolong ke dalam kebajikan tingkat tinggi yang tampaknya tidak semua orang memilikinya. Akan tetapi, siapa tahu Anda memilikinya, maka berbahagialah, sebab

kearifan surgawi bukanlah hal seberapa kaya harta kita, tetapi seberapa kaya hati kita.

Apakah Anda altruistis?

Salam. HEP.-