Mohon tunggu...
Hennie Engglina
Hennie Engglina Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar Hidup

HEP

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ternyata Kita Hanya Manusia Saja

29 September 2018   16:38 Diperbarui: 29 Januari 2019   23:45 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bencana sedang melanda dunia. Gempa, badai, banjir, tsunami, dan lainnya, mencatat sejarah kelam nan memilukan di berbagai belahan dunia. Dunia saat ini sedang ditampar dengan kemahakuasaan-Nya.

Ternyata kita hanya manusia saja. Kekuasaan tertinggi di dunia tidak dapat menjajah Allah. Kehebatan dunia tidak dapat mengatur Allah.

Agama tidak dapat menguasai kehendak Allah. Uang tak dapat membeli kedahsyatan-Nya. Kita hanya ciptaan. Bukan Pencipta.

Manusia berlomba-lomba menunjukkan kehebatan dan kekuasaan seolah bisa mengatur segalanya dengan uang dan kekuasaan.

Menyeret-nyeret nama-Nya ke ranah kepentingan manusia dan duniawi. Menyebut keinginan manusia sebagai keinginan-Nya. Mencampuradukkan kekudusan-Nya dengan perkara-perkara nafsu duniawi.

Manusia cenderung tak peduli dengan hewan dan tanaman. Hewan-hewan berteriak meminta perlindungan-Nya. Tanaman dan tumbuh-tumbuhan berseru memohon pengasihan-Nya.

Manusia tak perduli dengan alam kehidupannya sendiri. Tanah kepanasan. Awan mengering. Alam menjerit: "Tuhan, tolonglah kami".

Seketika Allah menampar kesombongan manusia. Kecil saja. Itu baru secuil kemahakuasaan-Nya ditunjukkan. Manusia terpaku.

Simbol-simbol kehebatan manusia sekecap hancur lebur, hilang tersapu badai dan luapan air lautan. Menyapu bersih apa yang dibanggakan oleh manusia.

Tak ada lagi perbedaan. Tak ada lagi orang kaya atau orang miskin. Tak ada lagi agama apa, kasta, suku, status sosial, kedudukan, dan kehormatan dunia.

Yang ada hanya manusia dan Tuhan. Manusia-manusia yang tak berdaya di bawah kedahsyatan kuasa-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun