Mohon tunggu...
Ummu Hanik
Ummu Hanik Mohon Tunggu... Administrasi - Administrator clothing

Hanya seseorang yang ingin berbagi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Syal untuk Kesayangan

16 Januari 2020   21:30 Diperbarui: 16 Januari 2020   21:49 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo from : littlewoollie.co.uk

***

Hari berganti, tak terasa Ujian kelas XII semakin dekat. SMA Merpati sedang sibuk menyiapkan malam dana, acara tahunan sebelum kelas XII ujian. Dalam acara ini akan ditampilkan berbagai kreativitas siswa, mulai dari siswa kelas X sampai kelas XII. Menyanyi, menari, lawak, dan kreativitas apapun dikenakan biaya pendaftaran yang nantinya akan disalurkan kepada orang-orang yang tidak mampu di sekitar sekolah. Tidak hanya yang menampilkan acara, penonton , guru dan para staf juga diwajibkan untuk menyumbang semampu mereka. Acara yang ditunggu Yana ini akan dilangsungkan minggu depan. Syal buatannya pun sudah jadi, tinggal dibungkus kertas kado. Yana pun tak sabar menanti datangnya hari itu.

Tiga hari sebelum acara malam dana. Saat istirahat, Ana dan Lina dikejutkan dengan Yana yang tiba-tiba masuk ke kelas kemudian memeluk Ana sambil menangis sesenggukan. Ana dan Lina bingung dan bertanya-tanya apa yang telah terjadi pada temannya itu. Namun, Ana membiarkan Yana menangis dipelukannya. Beberapa teman yang melihat mereka juga bertanya-tanya, Lina menjawab bahwa tidak ada apa-apa dengan Yana. 

Beberapa saat kemudian, Yana berhenti menangis.

"Kamu kenapa Yan?" tanya Ana.

"Aku....aku....." Yana bicara dengan terbata-bata.

Ana mengisyaratkan Lina untuk mengambil air mineral di laci bangkunya, Lina menyerahkan air mineral itu pada Yana yang langsung meneguknya.

"Aku....... Kak Dina..." kata Yana kemudian terdiam.

"Kak Dina? Kak Dina kelas XII IPA 3?" tanya Lina, Yana mengangguk. "Emang kenapa sama kak Dina?" lanjut Lina penasaran.

"Waktu aku merajut di taman, tiba-tiba dia datang dan........." Yana memutus ucapannya, sementara Ana dan Lina menunggu dengan tak sabar. Yana memandangi dua temannya. "Melabrakku." Tukas Yana pelan.

"Melabrakmu? Koq bisa?" tanya Lina sedikit emosi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun