***
Hari berganti, tak terasa Ujian kelas XII semakin dekat. SMA Merpati sedang sibuk menyiapkan malam dana, acara tahunan sebelum kelas XII ujian. Dalam acara ini akan ditampilkan berbagai kreativitas siswa, mulai dari siswa kelas X sampai kelas XII. Menyanyi, menari, lawak, dan kreativitas apapun dikenakan biaya pendaftaran yang nantinya akan disalurkan kepada orang-orang yang tidak mampu di sekitar sekolah. Tidak hanya yang menampilkan acara, penonton , guru dan para staf juga diwajibkan untuk menyumbang semampu mereka. Acara yang ditunggu Yana ini akan dilangsungkan minggu depan. Syal buatannya pun sudah jadi, tinggal dibungkus kertas kado. Yana pun tak sabar menanti datangnya hari itu.
Tiga hari sebelum acara malam dana. Saat istirahat, Ana dan Lina dikejutkan dengan Yana yang tiba-tiba masuk ke kelas kemudian memeluk Ana sambil menangis sesenggukan. Ana dan Lina bingung dan bertanya-tanya apa yang telah terjadi pada temannya itu. Namun, Ana membiarkan Yana menangis dipelukannya. Beberapa teman yang melihat mereka juga bertanya-tanya, Lina menjawab bahwa tidak ada apa-apa dengan Yana.Â
Beberapa saat kemudian, Yana berhenti menangis.
"Kamu kenapa Yan?" tanya Ana.
"Aku....aku....." Yana bicara dengan terbata-bata.
Ana mengisyaratkan Lina untuk mengambil air mineral di laci bangkunya, Lina menyerahkan air mineral itu pada Yana yang langsung meneguknya.
"Aku....... Kak Dina..." kata Yana kemudian terdiam.
"Kak Dina? Kak Dina kelas XII IPA 3?" tanya Lina, Yana mengangguk. "Emang kenapa sama kak Dina?" lanjut Lina penasaran.
"Waktu aku merajut di taman, tiba-tiba dia datang dan........." Yana memutus ucapannya, sementara Ana dan Lina menunggu dengan tak sabar. Yana memandangi dua temannya. "Melabrakku." Tukas Yana pelan.
"Melabrakmu? Koq bisa?" tanya Lina sedikit emosi.