Buat kamu yang mungkin lupa, tanggal 28 Oktober selalu diperingati dengan Hari Sumpah Pemuda. Hari yang menegaskan kembali tentang cita-cita kita sebagai bangsa Indonesia. Hari dimana para pemuda pada zaman itu bersatu padu tanpa mementingkan egonya masing-masing, menyampaikan ide dan gagasan yang luar biasa dalam membangun Indonesia yang lebih baik kedepannya. Bahkan Ir. Soekarno pernah berkata, "Beri aku 10 pemuda maka akan aku guncangkan dunia."
Di masa pandemi covid-19 ini, tentunya kita para pemuda atau sekarang lebih ngetrend disebut generasi millenial harus mampu memberikan kontribusi yang lebih lagi untuk Indonesia kedepannya.Â
Baca juga: Peran Pemuda dalam Fase Sebelum dan Sesudah Kemerdekaan
Tentunya dengan kecangggihan perkembangan teknologi yang ada, sebagai seorang generasi muda harus mampu memanfaatkan dengan baik fasilitas yang ada. Caranya bagaimana? Yaitu dengan menyaring informasi-informasi yang kita temukan di internet baik melalui media sosial ataupun website-website yang ada.
Pemuda adalah tonggak peradaban suatu bangsa. Bagaimana mungkin Indonesia bisa maju, jika generasi pemudanya lebih suka rebahan dan main tiktok atau berlama-lama stalking tak penting di media sosial.Â
Oleh sebab itu, saatnya kita merubah pola pikir dan kebiasaan buruk kita menjadi suatu karya yang dapat menularkan positive vibes, yang tentunya bermanfaat bagi orang lain. Jadi, bagaimana caranya agar kontribusi kita sebagai pemuda tetap maksimal meskipun ditengah wabah covid-19 ini?
Baca juga: Peran Pemuda dalam Menyukseskan Sustainable Development Goals Desa
Pertama, maksimalkan potensi melalui dunia sosial media. Tentunya, di masa pandemi ini kita akan lebih banyak menghabiskan waktu dengan gadget kita. Nah, menulis merupakan salah satu cara untuk berkontribusi menjadi milleneal bermanfaat. Dengan menulis, kita telah menuangkan ide serta gagasan yang kita punya dalam suatu karya, yang tentunya akan menjadi motivasi tersendiri bagi pembaca.
Kedua, membangun bisnis online untuk membantu peningkatan perekonomian di Indonesia. Tidak dapat dipungkiri lagi, bahwasanya Indonesia termasuk 10 negara yang memiliki hutang terbesar, bahkan seperti yang dikutip dalam laman Kumparan.com bahwasanya setiap anak yang lahir di Indonesia telah dibebani hutang sebanyak kurang lebih 20,5 juta rupiah.Â
Baca juga: Peran Pemuda di Era Milenial
Tentunya, ini menjadi persoalan yang serius bagi bangsa kita. Oleh sebab itu, ada baiknya kita memulai memikirkan tentang bisnis apa yang mau kita bangun untuk mewujudkan Indonesia mandiri tanpa hutang. Persiapan yang bisa dilakukan mungkin salah satunya adalah mengikuti webinar-webinar kewirausahaan untuk menambah pengetahuan tentang cara membangun bisnis atau menjadi seorang entrepreneur yang sukses.
