Mohon tunggu...
Arienta assa
Arienta assa Mohon Tunggu... Lainnya - Happy me

Happy me

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Pemuda dalam Fase Sebelum dan Sesudah Kemerdekaan

12 April 2021   13:41 Diperbarui: 12 April 2021   14:05 6734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Peran pemuda dalam fase sebelum dan sesudah kemerdekaan

Pendahuluan :
Generasi muda adalah tokoh sentral dalam mengisi kemerdekaan, karena generasi muda adalah penerus cita- cita perjuangan bangsa. Atau dengan kata lain Pemuda merupakan golongan masyarakat berusia muda yang mempunyai potensi tinggi, berani bertindak, optimis, berpendirian teguh dan semangat yang besar untuk bergerak dan berubah hingga memberi peranan bagi integritas bangsa. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan gerakan para pemuda dalam fase sebelum dan sesudah kemerdekaan melalui apa saja perannya dalam kemerdekaan tersebut. Dengan demikian upaya pemuda yang sangat gigih memberikan dampak positif terhadap pemuda di masa kini supaya menjadi bangsa yang terdidik dan berkarakter serta menumbuhkan kesadaran dan sikap keberagaman.

(Berdasarkan buku Latihan Soal Sejarah Indonesia terbitan Media Pressindo)
Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945,kemerdekaan ini didapat dengan  perjuangan yang sangat panjang,perjuangan tersebut tidak akan lepas dari peran pemuda-pemudi indonesia. Di artikel ini saya ingin memaparkan terlebih dahulu tentang peristiwa seputar proklamasi kemerdekaan yang berhubungan dengan peran pemuda dalam fase sebelum kemerdekaan dari resume yang telah saya buat

Peristiwa rengasdengklok
Pada tanggal 14 Agustus 1945, Soetan Sjahrir mendengar berita lewat radio bahwa Jepang telah menyerah pada sekutu. Para pejuang bawah bersiap siap memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Mereka menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah dari Jepang. Setelah Ir. Soekarno,Drs Moh Hatta, dan Dr. Radjiman Wedyodiningrat kembali,Soetan Sjahrir beranggapan bahwa hasil pertemuan di Vietnam merupakan tipu muslihat Jepang. Desakannya tersebut dilaksananakannya pada tanggal 15 Agustus 1945 dalam pertemuannya dengan Moh Hatta dan Dr. Radjiman Wedyodiningrat. Golongan tua tidak ingin berburu buru,sedangkan golongan muda menginginkan segera memproklamasikan kemerdekaan.
Kronologi peristiwa Rengasdengklok sebagai berikut :
A. Adanya perbedaan paham telah mendorong golongan muda untuk membawa Ir Soekarno dan Drs Moh Hatta ke luar kota
B. Diadakan rapat di asrama Baperpi,Cikini 71,Jakarta, rapat tersebut dihadiri oleh para pemuda, seperti sukarni,Jusuf Kunto,Dr.Muwardi,dan Shodanco Singgih
C. Mereka telah bersepakat untuk  menyingkirkan Ir.Soekarno dan  Drs Moh Hatta ke luar kota,Hal ini bertujuan untuk menjauhkan mereka dari segala pengaruh Jepang
D. Pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945,golongan muda menculik Ir.Soekarno dan Drs Moh Hatta,para pemuda mendesak Soekarno dan Hatta untuk segera melaksanakan proklamasi kemerdekaan

Perumusan teks proklamasi
Sesampainya di Jakarta pada pukul 23.30 WIB,rombongan menuju rumah Laksamana Maeda di jalan Imam Bonjol no 1 . Di rumah itulah naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia disusun. Sebelumnya Soekarno dan Hatta telah menemui Shomubuco,Mayor Jenderal Nishimura untuk menjajaki sikapnya mengenai proklamasi kemerdekaan. Mereka ditemani oleh Laksamana Maeda bersama Shigetada Nishijima dan Timegoro Yoshizumi serta mayoshi sebagai penerjemah.

Pada pertemuan tersebut tidak dicapai kata sepakat antara Soekarno-Hatta di satu pihak dan Nishimura di lain pihak. Setelah mampir dua jam lamanya mereka mengadakan pertemuan dengan Nishimura tanpa dicapai kesepakatan pendapat di antara mereka,Soekarno dan Hatta dengan didampingi Miyoshi kembali kerumah Maeda. Dirumah Maeda kedua pemimpin itu bertemu dengan Soebardjo.
Rumah Laksamana Jepang itu dianggap tempat yang aman dari tindakan pemerintah militer Angkatan Darat. Kedudukan Maeda sebagai kepala kantor penghubung Angkatan Laut di daerah kekuasaan Angkatan Darat memungkinkan berhubungan dengan Mr.Ahmad Soebardjo dan sejumlah pemuda Indonesia. Berdasarkan hubungan baik itu rumah Maeda dijadikan tempat pertemuan antara golongan pergerakan nasional baik golongan tua maupun pemuda. Di ruang makan rumah telah dirumuskan naskah proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Tokoh tokoh yang berada di ruang makan rumah Laksamana maeda yaitu Ir soekarno, Drs Moh Hatta, Mr Ahmad Soebardjo,Sukarni, Mbah Diro,B.M Diah.
Pada saat itu,Soekarno memegang pena dan menulis teks proklamasi yang kalimatnya terdir i dari dua ayat. Ayat pertama yang ditulis "Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekan Indonesia" adalah kalimat yang diingat oleh Mr Ahmad Soebardjo dari piagam Djakarta. Lalu Hatta menyempurnakan teks proklamasi dengan ayat kedua "Hal hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain lain diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat singkatnya. Soekarno menuliskan konsep teks proklamasi pada secarik kertas,sedangkan Drs.Moh Hatta    dan Mr Ahmad Soebardjo menyumbangkan pikiran secara lisan. Sebagai hasil pembicaraan mereka diperoleh rumusan yang ditulis oleh Ir. Soekarno sebagai berikut :

Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l diselenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat singkatnya

Djakarta 17-8-1945
Atas nama bangsa Indonesia
Soekarno Hatta

Setelah teks selesai disusun,naskah dibawa ke ruang tengah tempat seluruh hadirin menunggu bung karno membacakan rumusan pernyataan kemerdekaan dan menanyakan persetujuan seluruh hadirin. Hatta kemudian mempersilakan semua yang hadir untuk menandatangi naskah proklamasi Indonesia meredeka,seperti proklamasi kemerdekaan Amerika Serikat.Chaerul saleh sebagai wakil pemuda menolak menandatangani  naskah tersebut bersama sama dengan anggota pki yang dianggap tangan jepang. Sukarni maju dan dengan suara lantang berkata "bukan kita semua yang hadir disini harus menandatangani naskah itu". Cukup orang saja menandatanganinya atas nama rakyat indonesia,yaitu bung karno dan  bung hatta"

Naskah proklamasi itu kemudian diketik oleh sayuti melik dan ditandatangani oleh soekarno hatta. Dalam ketikan  tersebut ada 2 perubahan, yaitu kalimat "wakil wakil bangsa indonesia" , diganti dengan "atas nama bangsa Indonesia" dan kata "tempoh" diganti dengan tanda "tempo"
Menjelang pelaksanaan proklamasi kemerdekaan,suasana di jalan pegangsaan  timur 56 cukup sibuk. Wakil walikota Soewirjo memerintahkan kepada  Mr. Wilopo untuk mempersiapkan peralatan yang diperlukan seperti mikrofon dan beberapa pengeras suara. Soediro memerintahkan kepada S.Suhud untuk mempersiapkan satu tiang bendera. Karena situasi tegang, Suhud tidak ingat bahwa di depan rumah Soekarno itu masih ada dua tiang bendera dari besi yang tidak digunakan, ia mencari sebatang bambu yang berada dibelakang rumah,bambu itu dibersihkan dan diberi tali. Selanjutnya,ditanam beberapa langkah saja dari teras rumah. Bendera yang dijahit dengan tangan oleh Fatmawati Soekarno sudah disiapkan. Bentuk dan ukuran bendera itu tidak standar,karena kainnya berukuran tidak sempurna.
Waktu itu soekarno terserang sakit,malamnya panas dingin terus menerus dan baru tidur setelah selesai merumuskan teks proklamasi. Para pemuda yang tidak sabar,mulai mendesak bung Karno untuk segera membacakan teks proklamasi tanpa kehadiran Moh Hatta,lima menit sebelum acara dimulai, Moh Hatta datang dengan pakaian putih putih dan langsung menuju kamar  soekarno. Sambil menyambut kedatangan Moh Hatta,bung karno bangkit dari tempat tidurnya lalu berpakaian. Selanjutnya,keduanya menuju tempat upacara.
Acara selanjutnya dilanjutkan dengan pengibaran bendera merah putih. S Suhud dan Latief Hendraningrat mengibarkan bendera merah putih dan semua orang yang ada disana dengan spontan menyanyikan lagi Indonesia Raya,Setelah upacara pembacaan proklamasi kemerdekaan, ada pasukan baris pelopor yang berjumlah kurang lebih 100 orang dibawah pimpinan S.Brata meminta agar bung karno membacakan proklamasi sekali lagi. Selanjutnya bung karno menjelaskan bahwa proklamasi hanya diucapkan satu kali dan berlaku untuk selama lamanya.

Dengan adanya peristiwa diatas ada saling keterkaitan tentang peran pemuda dalam fase kemerdekaan yang berdampak pada pemuda masa kini ,sebab Kemerdekaan itu didapat dengan perjuangan yang sangat panjang, perjuangan tersebut tidak akan lepas dari peran pemuda-pemudi indonesia.
Bagaimana pada saat detik-detik perancangan kemerdekaan indonesia, pemuda sangat antusias dalam mengamankan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Pengamanan tersebut dilakukan dengan tujuan agar tidak ada yang mengganggu atau mempengaruhi kemerdekaan indonesia baik itu oleh pihak Jepang maupun sekutu. Selain itu, juga terdapat peristiwa besar yaitu peristiwa Rengasdengklok yang terjadi karena adanya perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda. Jadi yang seharusnya peran pemuda dalam fase kemerdekaan bisa dipaparkan seperti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun