Meskipun hanya berbasis kode QR, namun bisa digunakan di seluruh wilayah ASEAN. Regional Payment Connectivity (RPC) ini juga akan memberikan keuntungan tambahan bagi wisatawan dari luar ASEAN. Mereka dapat bepergian ke berbagai negara ASEAN tanpa perlu menukar uang di money changer.
Ruang Penyempurnaan
Namun, mencapai konektivitas sistem pembayaran bukanlah tugas yang sederhana. Sebagai ilustrasi, menurut data Bank Indonesia, jumlah transaksi QRIS yang dilakukan oleh wisatawan Indonesia di Thailand hanya mencapai sekitar 14.555 transaksi pada tahun 2022.
Angka ini bisa dikategorikan rendah, mengingat jumlah wisatawan domestik yang berkunjung ke sana telah mencapai 51 ribu orang. Dengan kata lain, kurang dari 30 persen wisatawan Indonesia telah menggunakan QRIS di Thailand.
Masih kurangnya informasi mengenai QRIS diduga melatarbelakangi masih minimnya jumlah transaksi. Tak ayal, tindakan yang tepat perlu segera diambil oleh Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023.
Salah satunya dengan meningkatkan kampanye dan edukasi penggunaan QRIS. Pertumbuhan pesat dalam teknologi digital harus dimanfaatkan secara optimal.
Kampanye dapat dilakukan melalui media sosial dengan melibatkan para influencer. Mengingat tak sedikit selebgram Indonesia yang memiliki lebih dari 1 juta pengikut di platform online.
Tak hanya itu, pertumbuhan pesat e-commerce di wilayah Asia Tenggara juga harus dieksplorasi. Menurut Databoks, Indonesia menjadi pasar e-commerce terbesar di ASEAN, menguasai sekitar 52 persen dari seluruh transaksi. Oleh karena itu, kerja sama yang kuat antara Bank Indonesia, pemerintah, dan sektor swasta perlu dijelajahi dengan tujuan untuk lebih menyebarkan informasi dan memperluas akses.
Efek Domino
Selanjutnya, kehadiran QRIS cross-border di kawasan ASEAN diharapkan menjadi 'oase di padang pasir'. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika tepat menggambarkan peran QRIS di ASEAN. Ya, berbeda-beda tetap satu jua berkat QRIS. Dari perspektif makro, efek domino yang dihadirkan berupa eskalasi pertumbuhan ekonomi ASEAN.
***