Mohon tunggu...
Hendro Adrian
Hendro Adrian Mohon Tunggu... Insinyur - Penggemar 'Dream Theater'

Pecinta cerita 'mountaineering'

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kopassus Penakluk Everest (6 of 8)**

19 Januari 2022   18:55 Diperbarui: 19 Januari 2022   19:36 1167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pratu Asmujiono di puncak Everest (Sumber: merdeka.com, 24 April 2014)

Akhirnya kami semua tetap bergerak ke arah puncak. Saya yang berjalan paling depan berpapasan dengan Apa dan Dawa yang sudah turun dari puncak. Saya katakan ke mereka bahwa kemungkinan besar kami akan menggunakan camp-5.

Saya sangat khawatir dengan kondisi Asmujiono dan Iwan yang makin menurun. Mereka benar-benar sudah seperti zombie, tidak bisa berpikir pada hal lain kecuali puncak. Saya ingin mereka kembali saat masih bisa bergerak sendiri. Saya ingin meninggalkan puncak secepat mungkin.

Saya tiba di puncak, Misirin dan Bashkirov berada sekitar 30 m di belakang saya. Ketiga pendaki Indonesia ini, setiap satu langkah selalu diikuti dengan istirahat satu menit. Dengan cara seperti itu, mereka baru akan sampai puncak dalam 30 menit.

Puncak Everest

Sekarang sudah jam 3 sore, sudah sangat terlambat untuk sampai di puncak. Cuaca masih mendukung, tapi saya lihat awan tipis mulai bergerak ke arah puncak.

Tiba-tiba Misirin roboh. Tapi yang mencengangkan, mendadak saya lihat Asmujiono bergerak melewati Misirin. Asmujiono menyerbu puncak dengan gerakan berlari yang diperlambat, seperti dalam adegan film. Dia lalu memeluk tripod yang dipenuhi bendera kecil warna-warni, yang merupakan tanda resmi puncak Everest.

Asmujiono kemudian mengganti kupluk gunung dengan baret militer-nya yang berwarna merah. Menarik bendera yang sudah dia siapkan dari balik jaket gunungnya lalu mengibarkannya. Bendera merah-putih, bendera Indonesia. Saya benar-benar kagum dengan kegigihannya.

Indonesia telah berhasil menapakkan kakinya di puncak Everest, yang diwujudkan dengan penuh perjuangan oleh prajurit hebat ini. Saya lalu mengambil beberapa photo Asmujiono.

Next : Harus Segera Turun

* Agak mengherankan Boukreev tidak mengetahui bahwa jenazah tersebut adalah Bruce Herrod. Mereka berada di Everest pada waktu yang bersamaan saat pendakian Mei 1996. Boukreev bersama team Fischer, Herrod bersama team Afrika Selatan. Silahkan baca 'Into Thin Air'.

** Terjemahan bebas dari 'The Return to Everest' yang dimuat dalam 'The Climb' karya Anatoli Boukreev dan Weston deWalt

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun