Mohon tunggu...
Hendro Adrian
Hendro Adrian Mohon Tunggu... Insinyur - Penggemar 'Dream Theater'

Pecinta cerita 'mountaineering'

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Operasi Michoacan, Strategi Gagal Meksiko Melawan Dominasi Kartel Narkoba

1 Januari 2019   18:00 Diperbarui: 5 Januari 2019   10:44 1815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penangkapan bos besar kartel Sinaloa, Joaquin 'El Chapo' Guzman, oleh Marinir Meksiko pada 22 Februari 2014 (Sumber :https://www.dailymail.co.uk/news/article-2565538/APNewsBreak-Mexicos-Sinaloa-drug-chief-arrested.html)

Kebrutalan kartel narkoba dan geng-geng kriminal terorganisir di Meksiko sudah melampaui batas toleransi. Mereka bisa menyasar siapa saja tanpa alasan jelas. Cengkeraman mereka telah menghancurkan komunitas selama lebih dari dua dekade. Meski pemerintahan sudah berganti empat kali sejak kartel narkoba mulai 'menguasai' seluruh negeri, kekacauan tetap tidak teratasi bahkan semakin tidak terkendali. Masyarakat sudah lelah dicekam ketakutan. 

Jose, teman kerja saya yang berasal dari Tampico, negara bagian Tamaulipas, saat masih tinggal di Meksiko pernah terjebak dalam perang antar kartel di jalanan. Saat itu dia tengah berhenti di lampu merah. Tiba-tiba seseorang menggedor mobilnya dan menyuruhnya keluar. Spontan dia keluar dari mobil dan mengikuti arah orang yang berlarian tanpa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. 

Tepat saat dia berhasil masuk gedung perkantoran untuk berlindung, terdengar rentetan tembakan dan teriakan-teriakan tidak jelas yang berlangsung hingga 10 menit. "Situasinya benar-benar mencekam, saya hanya meringkuk di bawah meja sambil berdoa semoga tidak terkena peluru nyasar" katanya. 

Jose beruntung karena tidak terluka meski saat kembali ke mobil dilihatnya ada tiga lubang bekas peluru di mobilnya. Dua di kaca depan dan satu di pintu depan sebelah kiri. 

Nasib yang jauh lebih buruk dialami Juan Trujillo, sepupu Jose yang tinggal di Morelia, negara bagian Michoacan, sekitar 400 km sebelah barat Tampico. Sepuluh tahun yang lalu, dua saudaranya yang saat itu berumur 24 dan 19 tahun hilang begitu saja saat sedang berwisata ke Acapulco, kota resort di pantai baratdaya Meksiko. 

Penyelidikan yang dilakukan polisi tidak membawa hasil. Keluarga Trujillo kemudian berinisiatif melakukan pencarian sendiri atas hilangnya dua anggota keluarga mereka. Hal itu ternyata menarik perhatian salah satu kartel yang berbasis di Michoacan. Mereka diancam untuk menghentikan pencarian atau anggota keluarga yang lain akan dibunuh. 

Trujillo mengabaikan ancaman tersebut dan tetap melakukan pencarian. Akibatnya, seorang anggota keluarga mereka kembali hilang saat berkendara di wilayah Veracruz. Akhirnya mereka terpaksa menghentikan pencarian, bahkan melapor ke kepolisian pun tidak dilakukan karena kembali mendapat ancaman pembunuhan dari kartel tersebut. 

"Kami tidak pernah berhenti memikirkan apa yang sebenarnya terjadi dengan ketiga saudara kami. Apakah mereka baik-baik saja, apakah mereka terluka. Kami terus berdoa agar mereka masih bisa pulang dengan selamat" cerita Jose, menirukan ucapan Juan Trujillo saat itu. 

Keluarga Trujillo adalah satu dari komunitas besar di Meksiko yang kehilangan anggota keluarganya. Statistik resmi menunjukkan bahwa lebih dari 37.000 orang telah dilaporkan hilang di Meksiko sejak 2007, namun LSM meyakini kalau angka yang sebenarnya jauh lebih tinggi, karena pihak keluarga seringkali takut untuk membuat laporan. 

Kota Dengan Tingkat Kekerasan Tertinggi di Dunia 

Apa yang sebenarnya terjadi di Meksiko ? Sejak kapan kartel narkoba sedemikian merajalela ? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun