Mohon tunggu...
Jendry Kremilo
Jendry Kremilo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Tentang Hati, Nasi, dan Silaturahmi di Hari Raya Idul Fitri

4 Mei 2022   02:02 Diperbarui: 5 Mei 2022   19:47 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maa akromu min fi'liin illa istaghfaa wa 'afaa 'iiydul fitri "
Tiada perbuatan yang lebih mulia selain minta maaf dan memaafkan. Selamat hari raya Idul Fitri.

Sebelum memulai cuap-cuap pada malam ini, seperti biasa saya harus selalu menyempatkan diri untuk menyeruput secangkir kopi, agar kandungan kafein dalamnya mampu untuk membuat  pikiran tetap terjaga, setidaknya sampai kata terakhir dari tulisan ini rampung.

Topik yang akan saya ceritakan pada hari ini, lebih  kearah pengalaman religius saya dengan beberapa sahabat saya dari berbagai macam agama, dalam satu hati memaknai hari raya.

Sesuai situs resmi Nahdlatul Ulama, Hari Raya Idul Fitri adalah puncak dari pelaksanaan ibadah puasa.Hari raya Idul Fitri menjadi salah satu momentum perayaan bagi para pemeluk agama islam untuk merayakan  hari kemenangan.

Dilansir dari Wikipedia  Idulfitri itu sendiri berasal dari  (bahasa Arab: , translit. 'd al-fir) atau Lebaran di Indonesia adalah hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal pada penanggalan Hijriah. Karena penentuan 1 Syawal yang berdasarkan peredaran bulan tersebut, maka Idulfitri atau Hari Raya Puasa jatuh pada tanggal yang berbeda-beda setiap tahunnya apabila dilihat dari penanggalan Masehi.

Untuk itu  tahun ini, hari raya Idul Fitri jattuh pada tanggal 24 Mei 2020 dan menjadi hari besar bagi umat Islam. Sehingga tak heran jika perayaan ini tidak hanya sekadar perayaan ria semata tetapi memiliki makna mendalam bagi umat islam, sebab bersama-sama dalam satu irama dari segala arah dan penjuru dunia tak henti-hentinya melantunkan  alunan suara takbir, tasbih, tahmid dan tahli nan merdu.

Selain itu makna teologis dari Hari Raya Idul Fitri ini sendiri sebagai bentuk rasa syukur dan manifestasi kemenangan setelah melewati dahaga puasa selama kurang lebih satu bulan, itulah mengapa saya secara pribadi meskipun berbeda keyakinan, tetapi melihat sesame kawan-kawan muslim saya di kampus, entah mengapa saya turut menjadi bagian dalam suasana ria dan kegembiraan di hari Idul Fitri ini.

Perjalanan Silaturahmi: Tentang Toleransi dan Ketulusan

Sumber Gambar : dokpri
Sumber Gambar : dokpri

Pengalaman hari raya Idul Fitri tahun ini menjadi momentum yang bagi saya pribadi sangat spesial. Tepatnya hari selasa tanggal 3 Mei 2022, kami mengadakan silaturahmi ke beberapa teman muslim yang  menurut saya sudah menjadi keluarga sendiri di perantauan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun