Mohon tunggu...
Hendrika
Hendrika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional di Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

A lifelong learner

Selanjutnya

Tutup

Financial

Komitmen Indonesia dalam Pemulihan Ekonomi melalui Presidensi G20

9 Oktober 2022   03:06 Diperbarui: 9 Oktober 2022   03:12 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pidato pembukaan Pertemuan Menteri Luar Negeri G20 yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi. (Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO)

Recover Together, Recover Stronger

Sesuai dengan slogan yang digunakan pada Presidensi G20 Indonesia tahun 2022, fokus dari forum kerja sama multilateral ini adalah pemulihan ekonomi global pasca pandemi Covid-19. Hal ini sama sekali tidak mengherankan, mengingat melemahnya ekonomi dunia, khususnya negara-negara berkembang. Selain itu, negara-negara berkembang juga terancam akan efek limpahan (spillover) exit policy yang dilakukan oleh negara-negara yang ekonominya sudah pulih lebih dulu.

Peran dari Forum G20 itu sendiri sangat krusial bagi Indonesia dalam pemulihan ekonominya karena Forum G20 mencakup hajat hidup 2/3 populasi manusia di bumi. Selain itu, Forum G20 juga menjadi representasi 85% PDB dunia, 75% perdagangan dunia, dan 80% investasi global. Singkatnya, dengan menjadi Presidensi G20, Indonesia tidak hanya akan memulihkan ekonomi nasionalnya tapi juga berperan aktif dalam pemulihan ekonomi global, yang pada akhirnya, dapat menunjukan taji Indonesia dalam dinamika politik internasional.

Indonesia merupakan salah satu negara yang tidak luput dari pelemahan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat pertumbuhan ekonomi melambat karena menurunnya daya beli masyarakat imbas dari banyaknya pekerja yang terkena PHK. Mengutip data dari Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat peningkatan persentase pengangguran yang cukup signifikan dari 5,23% pada Agustus 2019 menjadi 7,07% pada Agustus 2020 dan sedikit membaik pada Agustus 2021 menjadi 6,49%. Mengutip dari sumber yang sama, terjadi juga penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) tahunan dari 5,02% pada tahun 2019 menjadi -2,07% pada tahun 2020 dan mulai membaik pada tahun 2021 menjadi 3,69%.

Berdasarkan data-data tersebut, kehadiran Forum G20 jelas menjadi angin segar bagi Indonesia dalam upayanya memulihkan ekonomi nasional. Hal ini disebabkan karena dampak langsung yang diterima Indonesia sebagai tuan rumah sekaligus Presidensi G20. Misalnya, dari sisi pariwisata, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyampaikan bahwa gelaran G20 akan berkontribusi pada proyeksi peningkatan jumlah wisatawan mancanegara mencapai 1,8 juta-3,6 juta dan juga berpotensi membuka 600 ribu-700 ribu lapangan kerja baru. Selain itu, rangkaian kegiatan G20 juga akan melibatkan UMKM dan menyerap setidaknya 33.000 tenaga kerja.

Menparekraf, Sandiaga Uno dalam 2nd TWG G20 (siaran pers)
Menparekraf, Sandiaga Uno dalam 2nd TWG G20 (siaran pers)

Selain itu, menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, gelaran G20 akan menciptakan kontribusi sebesar 533 juta dolar AS atau sekitar Rp7,4 triliun pada PDB Indonesia yang juga dibarengi dengan peningkatan konsumsi domestik hingga Rp1,7 triliun. Melalui UU Cipta Kerja yang sudah disiapkan sebelumnya, Presidensi G20 juga akan mendorong investasi UMKM dalam negeri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun