Mohon tunggu...
Hendra Wattimena
Hendra Wattimena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Alumni Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Pattimura

Blogger di www.sudutplambon.com, banyak membahas seputar dunia pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nikah Gratis di KUA Vs Gengsi Keluarga

5 Februari 2023   17:59 Diperbarui: 5 Februari 2023   18:15 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://aceh.tribunnews.com/

 Siapa Bilang menikah itu mahal ? 

Saat ini pernikahan gratis di KUA sedang hangat menjadi perbincangan di media sosial, hal ini membuat saya teringat dengan kisah pernikahan Om dan Tante saya. Kisah pernikahanya sering kali di ceritakan dulu saat saya kecil hinga sekarang. Pernikahanya terbilang unik karena begitu sederhanya. Ibu saya memiliki seorang kaka perempuan yang kebetulan menikah dengan seorang tentara. 

Walaupun berstatus sebagai seorang tentara, saat menikah dulu om dan tante saya tersebut tidak merayakan acara pernikahan yang mewah akan tetapi terbilang sangat sederhana. Bagaimana tidak, setelah menjalani acara pernikahan secara Agama, dinas dan di sahkan secara hukum mereka kemudian kembali ke rumah. Dirumah mereka tidak ada acara resepsi apa-apa malahan hanya menyedikan pisang goreng dan teh hangat untuk dicicipi bersama keluarga yang mengantar keduanya ke gereja. 

Mungkin kalau zaman dulu sudah ada media sosial barang kali kisah pernikahan mereka begitu viral, bukan Karena tidak punya biaya akan tetapi om saya memilih menikah dengan cara sederhana karena menurutnya menikah dengan merayakan resepsi yang besar itu membuang-buang anggaran. 

Mari kita kembali ke topik awal  terkait perbincangan tentang pernikahan sederhana di Kantor Urusan Agama (KUA) menjadi tren di media sosial Twitter saat ini, setelah seorang warganet membagikan foto momen pernikahannya di KUA. Banyak sekali warganet yang sangat bersemangat tentang topik tersebut dan terus mengisi media sosial dengan banyaknya konten yang berkaitan dengan Nikah di KUA.

 Tagar #NikahdiKUA menjadi salah satu yang paling populer di Twitter. Moment pernikahan yang sederhana mendapatkan banyak perhatian dari masyarakat maya. Mereka yang mengamati pernikahan ini tidak hanya memperhatikan kesederhanaannya dan anggaran yang kecil, tetapi juga menyambut baik konsep pernikahan "on budget" yang lebih bisa menghadirkan suasana yang mendukung untuk mempelai. Kisah pernikahan di KUA salah satunya di bagikan oleh akun Twitter @odongpejjj. 

Sumber: Twitter@odongpejjj 
Sumber: Twitter@odongpejjj 
Lewat postingan tersebut pasangan Odong dan Putriyani kemudian mendadak menuai popularitas setelah membuat momen pernikahannya di KUA tahun 2021 menjadi viral. Pada postingan tersebut, terlihat foto kedua pasangan tersebut yang menikah dengan mengenakan baju yang sederhana. Selain itu, mereka berdua juga berpose di balik pohon pisang. 

Dalam fotonya tersebut dia menulis " Aku nikah tahun 2021 Gratis karena di KUA doang terus foto belakangnya pohon pisang HAHAHAHA" Lalu kira-kira apakah menikah di KUA lebih baik dari pada menikah dengan biaya yang dikeluarkan begitu mahal? Pertama terkait dengan fenomena menikah di KUA yang saat ini sedang tren di kalangan anak muda dan viral di media social sebenarnya ini merupakan cara terbaik untuk menikah tanpa harus mengeluarkan banyak biaya. 

Bagi kalian yang hendak menikah namun masih belum memiliki uang yang cukup tuk biaya resepsi yang begitu mahal alangkah baiknya alternatif menikah di KUA menjadi pilihanya. Jangan sampai terlalu fokus mengumpulkan dana untuk menikah hinga akhirnya jodohmu dipinang lelaki lain. Alternatif menikah di KUA merupakan langka jenius lantaran dianggap cepat dan juga gratis. Selain itu kalian bisa menghemat ratusan juta, yang bisa dimanfaatkan nanti untuk kebutuhan rumah tangga.

 Kemungkinan bagi para Milenial dan Gen Z menikah dengan cara ini begitu baik akan tetapi bagimana dengan kalangan orang tua? Tentu tidak akan mengizinkan anaknya menikah dengan cara yang sederhana, apalagi untuk kalangan mempelai perempuan yang memegang prinisp adat dan budaya yang kuat. 

Tentu akan menjadi standar dari status sosial bagi mereka dimana semakin meriah acara pernikahan maka semakin tinggi status sosial mereka di mata masyarakat. Kebanyakan orang tua dari mempelai perempuan yang kental dengan adat istiadat tentu tidak akan membiarkan anaknya menikah dengan cara sederhana, seakan itu merupakan penghinaan bagi mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun