Mohon tunggu...
Hendrawan Pratama
Hendrawan Pratama Mohon Tunggu... -

Terapis pengobatan saraf kejepit berpengalaman sejak 2009

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pengalamanku Sakit Syaraf Kejepit

8 Mei 2019   18:18 Diperbarui: 21 April 2021   19:22 12097
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam hati aku membatin, seperti inikah rasanya saraf terjepit itu ? Mengapa bisa aku simpulkan aku terkena saraf kejepit ? karena aku langsung browsing mencari keterangan di beberapa situs kesehatan dan gejala yang aku alami hampir 100% sama dengan apa yang aku baca.

Hari-hari selanjutnya aku lewati dengan rasa tersiksa. Terlebih ketika saatnya aku harus memeriksakan diri ke dokter saraf, sungguh sebuah perjalanan yang sangat menyiksa dan tidak bisa aku lupakan sampai saat ini. 

Aku minta istriku memboncengku dengan motor dan sepanjang perjalanan aku merasakan sebuah perjuangan menahan rasa sakit yang tidak terkira. 

Sekecil apapun guncangan yang ditimbulkan selama perjalanan, entah karena kerikil atau polisi tidur, terasa bagaikan rajaman di pinggangku. Ingin rasanya aku menangis saat itu karena rasa sakit yang tidak tertahankan.

Singkat cerita, aku positif didiagnosa terkena saraf kejepit dan harus dilakukan perawatan. Akupun dirujuk ke dokter ortopedi untuk diperiksa dan dari hasil radiologi didapati bahwa ada saraf terjepit di ruas lumbar 3, kemudian tulang belakangku sedikit bengkok sehingga menekan saraf yang ada disana sehingga menyebabkan radang dan radang ini yang menyebabkan sakit yang luar biasa tersebut. 

Oleh dokter aku diwajibkan menggunakan korset penyangga tulang belakang dan tidak boleh dilepas terkecuali ingin tidur. Dalam hati aku bergumam, bagaimana bisa tidur dengan rasa sakit ini?

Oleh dokter ortopedi aku diberikan obat penghilang rasa sakit dan obat anti radang. Dokter mengatakan bahwa proses ini akan memakan waktu paling cepatnya 2 minggu bahkan bisa sampai hitungan bulan tergantung seberapa parahnya penyakitku ini. 

1 Minggu aku konsumsi obat dari dokter, namun tanda-tanda penyakitku sembuh atau lebih ringan saja tidak terjadi. Jujur saja aku mulai merasa was-was saat itu.

1 minggu usai berobat ke dokter ortopedi, aku berusaha mencari informasi lain sebagai referensi kesembuhan. Dari hasil browsingku, akupun mampir ke alamat alternatif : Ahli Totok Syaraf yang diasuh oleh Pak Hendrawan Pratama, seorang pakar pengobatan syaraf yang banyak mengobati pasien yang terkena masalah di seputar tulang belakang. Esoknya, aku paksakan berangkat kesana.

Aku pikir namanya juga ikhtiar jadi tidak ada salahnya aku coba. Ketika sampai di tempat Pak Hendrawan, aku langsung didiagnosa dan ternyata dengan pengalamannya Pak Hendrawan sudah bisa membaca bahwa tulang belakangku agak bengkok sehingga menekan saraf, padahal hasil rontgen tidak aku tunjukkan. Mulailah aku diterapi oleh Pak Hendrawan. 

Pak Hendrawan bilang, kalau saja tidak terlambat, mungkin sekali terapi sudah cukup, tapi karena sudah terlambat maka paling tidak butuh 2 kali atau 3 kali terapi. Terapi yang dilakukan oleh Pak Hendrawan terdiri dari beberapa tahap, yaitu :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun