Mohon tunggu...
Hendra Fokker
Hendra Fokker Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Sosial

Buruh Kognitif yang suka jalan-jalan sambil mendongeng tentang sejarah dan budaya untuk anak-anak di jalanan dan pedalaman. Itu Saja.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Mengapa Ada Ancaman terhadap Warga Muhammadiyah?

27 April 2023   01:00 Diperbarui: 27 April 2023   00:59 761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Muhammadiyah (sumber: muhammadiyah.or.id)

Setelah sekian purnama, alhamdulillah bisa mengakses kembali akun ini. Segudang kisah pasca gempa Cianjur yang sedianya banyak memberi inspirasi, kiranya telah terlewati begitu saja. Mungkin kini tidak sekedar fokus dalam kisah-kisah sejarah bangsa semata. Segudang kisah yang menegaskan kemanusiaan diatas segalanya, kiranya menjadi sangat berarti kini. Tak soal, karena mungkin telah banyak yang memberi ulasan mengenai kisah-kisah sejarah di masa lampau.

Berangkat dari persoalan yang beberapa hari belakangan viral terdengar. Bahwa ada beberapa oknum peneliti dari BRIN yang memberi "ancaman" terhadap warga Muhammadiyah. Karena dianggap berbeda mengenai penetapan Hari Raya Idul Fitri 1444 H lalu, dengan diksi yang tidak mencerahkan, dan tentunya membuat warga Muhammadiyah kecewa dan "tersakiti".

Walau telah ada pernyataan permintaan maaf, namun proses hukum pun sedianya tetap dilanjutkan. Khususnya dari ortom Pemuda Muhammadiyah, dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. 

Di berbagai daerah juga serupa, hampir semua cabang Muhammadiyah melakukan pelaporan terhadap persoalan ini. Sikap oknum tersebut dinyatakan sangat non-toleran terhadap perbedaan yang ada. Karena perbedaan penetapan Hari Raya, sudah biasa terjadi sejak dulu kala.

Ada beberapa hal yang dapat dipahami dalam melihat persoalan ini. Pertama adalah kekurangpahaman oknum tersebut mengenai kisah sejarah Muhammadiyah. Kedua adalah disinformasi dalam memahami dan menyikapi persoalan yang ada.

Point pertama, Bung Karno, Sang Proklamator bangsa ini sedianya adalah warga persyarikatan Muhamamdiyah. Juga dengan Panglima Besar Jenderal Soedirman, yang lahir dan besar dari lombaga ortom Muhammadiyah. Belum lagi dalam klausul perumusan Pancasila, yang ditetapkan sebagai dasar negara. Mr. Kasman Singodimedjo dari Muhammadiyah pula yang akhirnya menyelesaikan "kebuntuan" dalam proses penyusunan Pancasila.

Juga perihal penetapan hisab hakiki wujudul hilal dalam penentuan 1 Syawal, sudah dipakai sejak Muhammadiyah berdiri di masa lampau. Pedoman inilah yang dipakai oleh Majlis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah dalam menentukan setiap bulan dalam penanggalan Islam (hijriah). Nah, kenapa kok baru ramai belakangan ini?

Padahal dari pendekatan ilmu falak, hal ini dapat dibenarkan sesuai posisi matahari dan bulan. Bahkan Allah SWT menegaskan hal ini dalam Surah Yunus ayat 5, yang menjelaskan bahwa matahari dan bulan adalah sumber utama dalam menghitung waktu. Selain itu, dijelaskan pula dalam Surah Ar Rahman ayat 5, bahwa matahari dan bulan berotasi menurut ketetapannya dan tidak akan saling berselisih.

Demikianlah kiranya point utama yang dipakai Muhammadiyah dalam menentukan penanggalan Hari Raya Islam. Dimana ketika Muhammadiyah memperkenalkan metode ini, secara langsung mendapatkan dukungan dari Sri Sultan Hamengkubuwono VII. Kala itu Sri Sultan mengemukakan kepada Ki Dahlan, "silahkan kamu berlebaran sesuai perhitungan hisab atau rukyat".

Nah, dari peristiwa inilah di Jogjakarta kala itu warga Muhammadiyah menggelar shalat Idul Fitri lebih awal. Fakta ini tentu dapat dijadikan point kedua, dalam memaknai perbedaan yang ada. Tentu dengan kebijaksanaan ketika mendapatkan informasi yang berkembang, dengan didasari pengetahuan yang komprehensif dari berbagai sumber dan data.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun