Selain wabah kolera yang terjadi pada awal masa perang Aceh 1873, sebenarnya Aceh sudah didera masalah kesehatan lain beberapa tahun sebelum terjadi perang, yaitu beri-beri, sakit perut dan demam tinggi.
Beri-beri merupakan sebuah penyakit yang menyerang sistem saraf dan peredaran darah. Penyakit ini lebih cenderung mendera anak usia 1 s/d 4 tahun.
Menurut catatan kolonial, dalam buku Beri-Beri te Atjeh, ditulis ole H.A.A Niclou, pada tahun 1870, menurut laporan pelayanan medis di Jawa dan Madura, ada sekiar 16.834 orang mengidap penyakit. 230 korban adalah anak-anak. 4 orang adalah berkebangsaan Eropa.Â
Sejak tahun 1876, rata-rata kekuatan tentara di Aceh dan jumlah orang yang dirawat karena berbagai penyakit, termasuk beri-beri, telah dilaporkan di wilayah tersebut. Dari rata-rata kekuatan tentara Belanda 8.951 orang, 111 orang dirawat dengan beri-beri pada tahun tersebut di Aceh. Angka ini termasuk beruntung, bila dibandingkan dengan persentase beri-beri dalam tiga tahun sebelumnya di Jawa dan Madura dengan Aceh.
tulisan selengkapnya dapat menghubungi hendrafahrizal@yahoo.com