Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Surabaya Pilihan

Natal dan Pesan Bahagia dari Pelataran Balaikota Surabaya

14 Januari 2024   18:30 Diperbarui: 14 Januari 2024   18:36 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolase foto Natal Akbar yang diadakan di Balaikota Surabaya (sumber: Instagram Dishub Surabaya dan Sapawarga) 

Kilas Balik

Memang bermula pada Desember tahun 2022 lalu, Pemkot Surabaya telah memulai upaya tersebut. Menjadikan Surabaya sebagai kota toleransi, rumah bersama bagi semua agama. Salah satunya dengan cara dengan memasang simbol dan ornamen-ornamen keagamaan pada setiap momen menjelang dan sesudah hari "H".

Persisnya dimulai dari Natal 2022. Setelah itu bergantian saat menyambut Imlek, Nyepi, Waisak, Idul Fitri, Paskah, Idul Adha. Namun, hanya sekadar pemasangan simbol dan ucapan "Selamat Merayakan..." semata.

Pemasangan bergantian simbol dan ornamen keagamaan di halaman depan Balaikota Surabaya (kolase foto dok. pribadi)
Pemasangan bergantian simbol dan ornamen keagamaan di halaman depan Balaikota Surabaya (kolase foto dok. pribadi)

Maka, hadirnya prosesi/ritual keagamaan seperti ini, diharapkan Surabaya menjadi semakin lebih aman dan nyaman untuk ditinggali warganya. "Hari ini adalah hari yang paling indah dalam hidup saya. Ketika dalam hidup, kita diajarkan dalam agama kita, bagaimana kita harus berbagi satu dengan yang lainnya. Seperti Tuhan membagi kasih kepada hamba-Nya,"  kata mantan Kepala Bappeko (Badan Perencanaan Kota) di era walikota Tri Rismaharini saat memulai sambutannya.

Sembari mengutip kepahlawanan semangat arek Suroboyo, Eri menambahkan, "Kita tidak pernah melihat suku apa itu? Kita tidak pernah melihat agama apa itu? Seperti halnya kita mempertahankan kemerdekaan 10 November di Kota Surabaya. Sebagai Kota Pahlawan, dalam bertempur, tidak melihat apakah kita agama muslim . Apakah kita agama Kristen, kita Katolik, kita Hindu, kita Buddha. atau kita Konghucu. Tapi hari ini kita bisa buktikan bahwa seluruh warga Surabaya, dengan berbagai kepercayaan, dengan keyakinan kita masing-masing, maka kita bisa menunjukkan selamanya di dalam jiwa kita adalah NKRI  harga mati!"


Ah, betapa bahagianya jika sebuah kota bisa memberikan ruang dan wadah yang sama seperti ini. Bersama-sama bisa saling menjaga dan mendoakan kota tempat tinggalnya masing-masing, apapun keyakinan yang dipeluknya. Sebab, kebahagiaan dan kesejahteraan kota adalah milik bersama.

Senada dengan pesan Natal yang disampaikan kala itu. Menjadikan umat kristiani sebagai pembawa dampak bagi sekitarnya. Turut menjadi pewarta kabar baik, warta bahagia. Kebahagiaan yang dapat dirasakan oleh semua. Dalam hidup di tengah keberbedaan dan keragaman.

Bagaimana dengan tempat tinggal kalian?

Happy Sunday :)

Hendra Setiawan

14 Januari 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun