Musim panas, pengin-nya ada hujan. Biar segar. Diberikan musim hujan, pengin-nya mendung saja. Gerah dan cucian tak kering-kering. Maunya musim panas lagi saja. Tapi jangan "hot potatoes"Â (Jawa: "panas kentang-kentang" alias panas yang teramat sangat).
Haha... manusia macam apa minta yang beginian... :)
Musim kemarau dan panas memang ibarat saudara kembar. Selalu ada berdua. Tidak ketemu satu, ketemu yang lainya. Akibat dari kondisi ini adalah dehidrasi alias kekurangan zat cairan dalam tubuh.
Tentu imbas dari tubuh yang kekurangan cairan, fungsi normalnya akan terganggu. Sebab cairan itu punya peranan penting dalam tubuh untuk mengendalikan suhu tubuh dan mendukung kerja organ-organ tubuh.
Dehidrasi pada taraf ringan dan sedang menyebabkan tubuh mudah lelah, migrain, hingga pingsan. Jika terus tejadi, beberapa penyakit akan mudah menghinggapi tubuh, di antaranya tekanan darah rendah, infeksi saluran kemih, batu ginjal, gagal ginjal. Paling fatal tentunya kematian.
Tanda Dehidrasi
Tanda paling mudah dehidrasi adalah ketika seseorang memiliki gejala berupa rasa haus yang tak hilang meskipun telah mengonsumsi air.
Selain itu, sebenarnya ada banyak tanda lain yang bisa menjadi pertanda tubuh mengalami dehidrasi, terutama di masa cuaca panas atau kemarau panjang. Apa sajakah itu?
1. Kering pada kulit dan mulut
Kulit terasa kering menandakan bahwa aliran darah dalam tubuh tidak mengalir dengan normal. Demikianpun dengan mulut yang juga terasa kering adalah salah satu indikasi tubuh mengalami dehidrasi. Tubuh kekurangan cairan, sehingga air liur tidak berada dalam jumlah normal. Akibatnya, mulut menjadi terasa bau.