Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Rambut Rontok dan Botak? Jangan Ah...!

30 Juni 2021   15:45 Diperbarui: 30 Juni 2021   16:35 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rambut cepat rontok jangan dibiarkan (foto: pexels.com/Skitterphoto)

Pandangan umum, orang botak itu lebih pintar daripada yang lainnya. Gambaran ini terutama diproduksi oleh komik atau film. Sebut saja misalnya Profesor Calculus (Kalkulus) dalam serial Petualangan Tintin.

Tapi, si otak jenius Albert Einstein, fisikawan ternama abad XX, rambutnya malah terlihat terlihat lebat, walaupun berwarna putih. Belum ada gambar yang lain yang menampilkan berbeda.

Faktor Penyebab

Dulu, masalah kebotakan banyak dialami pria yang usianya mulai memasuki setengah abad. Namun sekarang, justru generasi di bawah itu sudah mengalami kerontokan rambut yang berakhir dengan kebotakan dini.

Menurut penelitian, masalah kebotakan atau kerontokan rambut bisa dipicu oleh stres, baik dalam belajar atau bekerja. Selain gangguan pada masalah hormonal, penyakit autoimun, gangguan tiroid dan diet yang tidak sesuai. Pengurangan konsumsi protein, zat besi, dan vitamin D yang terlalu signifikan dapat berdampak negatif terhadap pertumbuhan rambut.

Penyebab kebotakan lain juga bisa terjadi karena faktor eksternal. Trend mode yang terus berkembang pada rambut, juga ikut ditengarai menjadi sebab makin banyaknya penyebab yang bisa memicu masalah. Misalnya pewarnaan atau mengubah tekstur rambut (seperti pelurusan atau pengeritingan). Hal itu bukan karena untuk menutupi uban atau kekurangan lainnya, tapi memang karena tuntutan mode. Sehingga, risiko rambut rusak, rapuh, dan rontok pun makin tinggi.


Hal-hal lainnya dalam keseharian misalnya: mengikat rambut terlalu kencang, atau penggunaan shampo yang tidak cocok. Demikian juga dengan pemakaian pomade, wax, atau gel rambut dan semacamnya. Jika kulit kepala terasa gatal setelah menggunakannya, maka hal itu mengindikasikan bahwa produk yang digunakannya tidak cocok.

Kondisi tersebut dapat makin parah bila lupa membilas dan membersihkan rambut sebelum tidur. Tentu saja karena bisa membuat kulit kepala rusak karena kotor dan juga bisa terjadi iritasi yang menyebabkan ketombe dan kerontokan. Jika iritasi dibiarkan, maka akan menyebabkan folikulitis pada kulit kepala.

Rambut yang rontok setiap hari sebenarnya normal. Namun jika jumlahnya sekitar 50-100 perhari. Kalau kurang, tak mengapa. Namun jika lebih dari itu, perlu waspada.

Cara Mencegah

Pengertian dari "botak" sendiri adalah kondisi rambut mengalami kerontokan dan bersifat permanen. Dalam istilah medis disebut "alopecia areata" dan merupakan penyakit autoimun. Sistem imun dalam tubuh menyerang tubuh seseorang itu sendiri. Jadi ia bukan penyakit menular.

Namun demikian faktor genetik (dan usia) juga punya potensi untuk mempengaruhi. Jadi  buat yang keluarga besarnya secara garis keturunan tak memiliki riwayat ini, perlu juga memperhatikan anjuran yang disarankan.

Dalam mencegah rambut rontok yang semakin banyak, yang perlu dilakukan antara lain:
- Konsumsi makanan yang mengandung protein dan zat besi
- Rajin konsumsi buah dan sayur
- Hindari atau kelola stres dengan baik
- Hindari obat-obatan yang dapat mengganggu pertumbuhan rambut
- Rajin berolahraga untuk memperlancar peredaran darah
- Istirahat cukup
- Tidak merokok
- Hindari pemakaian pengering rambut dan keramas dengan air panas
- Hindari pemakaian bahan-bahan kimia untuk rambut

Pada tingkatan lebih lanjut, mencegah kebotakan dilakukan dengan cara  pemberian obat.  Manfaat ini biasanya baru terasa setelah beberapa bulan pemakaian. Bentuknya bisa berupa obat suntuk, oles dan minum.

Cara lainnya adalah dengan transpalansi rambut dan terapi laser. Hal ini dilakukan dengan cara memindahkan rambut dari area yang subur untuk kemudian ditanamkan ke area yang botak. Metode ini bersifat permanen dan terlihat alami, namun biayanya cukup mahal.

Cara Tradisional

Beberapa resep tradisional untuk mengatasi kebotakan antara lain:

1. Lidah Buaya

Lidah buaya mengandung vitamin A, C, dan  E, yang berperan untuk mengganti sel, meningkatkan pertumbuhan sel yang sehat, dan rambut yang berkilau.

Dengan memakai bahan ini, ia mampu menyejukkan dan menenangkan kulit kepala, kemudian juga mendorong sel-sel rambut untuk saling melengkapi dan berkembang.

2.  Bawang Merah

sari bawang merah ini mampu mendukung pertumbuhan rambut dengan masif.  Kandungan sulfur dalam bawang merah mampu meningkatkan sirkulasi darah, selain itu juga mendorong pertumbuhan kolagen. Kandungan antioksidan dari bawang merah ini juga membantu merawat kulit kepala yang terinfeksi.

3. Santan atau Minyak Kelapa

Salah satu faktor dominan dari kebotakan adalah kulit kepala yang rusak karena kering.

Kelapa dikenal mampu melembabkan, mengembalikan kondisi kulit kepala yang kering (sebagai penyebab kerontokan rambut) tadi.

4. Cuka Apel

Kebotakan tidak hanya disebabkan oleh kulit kepala yang kering tapi juga karena folikel rambut yang tersumbat. Campuran cuka apel dan air adalah bahan alamu mengatasi kebotakan.

Demikian beberapa informasi mengenai masalah kerontokan rambut alias kebotakan. Semoga bermanfaat.

30 Juni 2021

Hendra Setiawan

 

*) Sumber bacaan:  KlikDokter,  HaloDoc,  Seharq,  AloDokter,  Orami

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun