Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Storytelling; Bercerita untuk Menyebar Nilai Kebaikan

30 Mei 2021   16:01 Diperbarui: 30 Mei 2021   16:02 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Istilah storytelling sebenarnya bukan sesuatu yang asing sama sekali. Hanya saja tahu aktivitasnya, tapi tak tahu istilahnya. Jadi seperti tahu sudah praktik, tapi dasar teori belum mengerti.

Sesuai namanya, storytelling merupakan sebuah kegiatan untuk menceritakan sebuah kisah atau cerita kepada khalayak atau publik. Storytelling dekat dengan kegiatan mendongeng, tapi tidak sama persis.

Dari istilahnya, storytelling terdiri dari dua kata, yaitu story (cerita) dan telling (penceritaan). Singkatnya, storytelling adalah kegiatan menyampaikan cerita. Orang yang melakukan storytelling disebut dengan storyteller (pencerita, pendongeng).

Secara tradisional, storytelling dilakukan secara lisan. Namun, dalam dunia modern yang terus berkembang, storytelling bisa dilakukan oleh siapa saja dan di mana saja. Tergantung dari cara atau profesi yang bisa dilakukan oleh seorang pencerita tadi. Metode atau model atau peralatan atau media yang dipergunakan serta sasaran bisa jadi beragam rupa.

Misalnya, penulis bisa menggunakan media kertas atau buku atau bahkan blog untuk menuangkan ceritanya. Seorang musisi menggunakan kemampuannya untuk mencipta nada dan melodi lagu untuk bercerita. 

Demikian juga dengan para desainer yang menggunakan media pakaian untuk bercerita. Seorang seniman bisa melakukan media kanvas atau alat apapun untuk menyampaikan ide dan gagasan ceritanya. Termasuk orang yang melakukan demonstrasi, kadang juga melakukan aksi kritiknya melalui drama dan puisi.

Pendek katanya, storytelling sebenarnya sudah merambah banyak segi. Termasuk juga di ruang kelas oleh para pendidik atau guru. Mereka bahkan setiap hari bercerita kepada para murid.

Sekadar Contoh Narasi

Berawal dari yang sederhana saja untuk memulai. Tapi kalau sudah fasih, ya silakan saja. Ini khusus buat yang ingin memperdalam tema 'isu' yang lain.

Segelas Susu Kebaikan

 "Kenapa, Nak?! Hati-hati, ya kalau bersepeda. Sebentar, saya buatkan susu. Kasihan itu temannya, bibirnya pucat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun