Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menuliskan Tanda Kasih sebagai Kisah Abadi

23 April 2021   16:00 Diperbarui: 23 April 2021   16:14 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pixabay.com

"Nyawa" Tulisan 

Pertemuan nyata alias pengalaman sendiri dalam membuat sebuah tulisan, akan memiliki "bobot  yang berlebih". Sebab, narasi yang ditampilkannya akan terasa memiliki "roh, jiwa, nyawa". Sebab si penulis juga memasukkan unsur humanisnya.

Meskipun bertema sama, coba saja bandingkan ketika akan membuat tulisan "Profil" tapi dengan tokoh yang sudah dikenal alias publik figur. Walau mungkin tak bersua langsung, tapi orang III sebagai penulis, bisa saja mengemasnya ulang. Toh sumber informasinya mudah dilacak atau didapatkan. Tinggal fokus tulisannya itu mau ke mana? Apa yang hendak ditonjolkan di sana?

Apakah hanya sekedar menceritakan aktivitas si PF (publik figur) sekarang ini, setelah sekian lama vakum, tidak terdengar kabar beritanya? Apakah menceritakan sisi lain dari si PF, misalnya keikutsertaannya dalam misi kegiatan sosial. Sisi lain di luar profil utama sebagai artis, misalnya.

Menulis yang demikian ini, karena sumber informasinya dari pihak kedua kedua atau ketiga, atau malah lebih, maka tulisan seperti ini mungkin hanya seperti naskah formalitas. Tidak banyak yang bisa diulas lebih lanjut. Sebab, tak pernah face to face tadi yang jadi kendala.

Biografi

Kembali lagi jika hendak mengangkat "profil" atau riwayat hidup dari orang tua kita sendiri. Sedikit banyak, kita pasti tahu 'masa lalunya, dengan cerita yang mereka sampaikan. Suka duka mereka hingga sampai pada usia atau kondisi sekarang ini.

Belajar menjadi jurnalis, wartawan, investigastor. Atau apa sajalah istilah yang lebih pas mengungkapkannya. Pada saat kita berada di posisi tersebut, ini juga akan membantu orang tua dalam mengingat masa lalu dari hidupnya. "Biar tidak cepat pikun," kata para ilmuwan.

Nilai hidup, inspirasi, atau motivasi apa yang dapat dituliskan ke dalam bentuk cerita. Kalau sudah jadi, bukankah itu juga menjadi catatan yang berharga buat generasi penerus. Cerita yang tertulis, tidak akan lenyap bersama raga kelak. 

Anggaplah aktivitas ini juga sebagai sarana "balas budi" yang baik kepada orang tua. Tidak usah minder dulu dengan hasil karya itu, yang mungkin tidak serenyah ketika membaca buku  cetakan profil seseorang sebagai publik figur yang sudah terkenal.

Proses mengingat orang tua tadi bercerita apa saja, lalu menjadikan yang lisan itu ke dalam tulisan. Bukankah itu juga melatih kepekaan dan mengasah keterampilan dalam menulis?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun