Naik kereta api, tut...tut...tut...
Siapa hendak turut?
Â
Ah, siapa tak kenal lagu itu? Bagi yang sering mondar-mandir menggunakan jasa angkutan darat massal ini, pasti banyak mengalami suka duka kisahnya. Apalagi yang kelas-kelas ekonomi. Jarak pendek, menengah, panjang; sama saja.
Mulai masa saling berebut kursi tempat duduk. Merasakan pengapnya ruang karena penumpang yang berjubel. Atau pedagang dan penjaja suara yang datang silih berganti. Bising dan tak nyaman.
Itu dulu, sekarang tidak lagi, ya.... Naik kereta api bisa untuk memanjakan diri. Tak perlu was-was dan khawatir lagi. Enak dan bisa terasa nyaman.
Pada Kereta Api (KA) yang punya durasi perjalanan panjang, konon pada stasiun tertentu, mereka akan berhenti agak lama. Pada saat itulah, penumpang pun bisa lebih bebas memilih. Mau tetap tinggal menunggu di dalam gerbong, atau keluar sekadar merasakan udara segar.
(3). Tidak Dilarang Selfie, Tapi Wajib Hati-Hati
Waktu ini masih sedang menanti kedatangan KA lain yang datang dari arah berlawanan. KA tersebut, seperti nampak gambar rel pada foto, mengarah ke kanan. KA yang hendak berjalan menunggu giliran, melajunya ke arah kiri. Maklumlah, belum belum ada jalur ganda, jadi KA-nya wajib bergantian lewat.
Tampak pada gambar adalah seseorang yang sedang asyik swafoto alias selfie. Masih ingat 'kan pelajaran ini? Baru diulas pada malming kemarin (27/3). Perilaku gemar swafoto yang ternyata memiliki perbedaan di antara rasa percaya diri dengan narsis (BACA DI SINI).