Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Adven dalam Duka

29 November 2020   20:12 Diperbarui: 29 November 2020   20:16 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: IG @bayuedvra

Minggu ini, 29 November 2020, semestinya menjadi hari yang berbahagia buat umat kristiani di manapun adanya. Minggu ini, dalam tradisi gerejawi menjadi adalah tahun pembuka kalender gerejawi. Hal ini ditandai dengan peringatan Minggu Adven I.

Adven diambil dari kata Latin Adventus yang artinya adalah Kedatangan. Masa Adven adalah masa penantian. Penantian dalam arti memperingati kelahiran, serta kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali pada akhir zaman.

Minggu Adven ini berlangsung selama 4 pekan sebelum datangnya Natal. Jadi ada peringatan Minggu Adven I, II, III, dan IV.  Sebelum akhirnya datang masaraya Natal yang berlangsung 2 pekan. Mulai pekan dalam malam Natal hingga berakhir pada awal Januari. Dan begitu seterusnya kalender gerejawi berputar.

Semestinya, dalam masa pandemi ini, terbersit ada rasa sukacita. Saat-saat sebelum Indonesia kembali riuh, penyajian data turunnya angka penderita akibat terkena covid-19 begitu membahagiakan. Banyak daerah kota dan kabupaten zona berwarna turun ke tingkat yang lebih baik.

Namun, harapan untuk bisa berkumpul lagi menjelang datangnya Natal, menjadi sirna lagi. Grafik pandemi naik kembali. Apalagi, ketika terjadi tragedi yang menyayat hati terjadi pada Jumat pagi, 27 November 2020 kemarin lusa. Terjadi di Desa Lembatongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Beberapa informasi menyebutkan, selain bangunan yang menjadi Pos Pelayanan Bala Keselamatan, juga 6 rumah warga ikut dibakar habis. Lebih menyayat adalah kematian tragis 1 keluarga dengan cara dibakar dan dipenggal. Teramat sangat sadis...

***

Bala Keselamatan. Sebenarnya mereka bukan termasuk dalam gereja besar dengan model yang hiruk pikuk. Fokus pelayanan mereka adalah bidang kesehatan (mulai dari klinik, rumah sakit, dan pos pelayanan kesehatan), pendidikan (PAUD-TK-SD-SMP-SMA-SMK- Sekolah Tinggi Teologi (STT), Sekolah Keperawatan (STIKES), dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat). Dan tak terlupa adalah pelayanan di bidang sosial (pelayanan ibu dan anak, ibu hamil tanpa suami dan anak yang dilahirkannya, panti wreda, panti asuhan, panti karya, pengembangan masyarakat, gawat darurat bencana, program HIV/AIDS dan aksi-aksi kemanusiaan lainnya.

Berat. Sungguh teramat berat menerima kenyataan ini. Sakit. Terasa amat menyiksa.

Kalau saja umat Kristen tidak diajar untuk mengampuni dan mengasihi sesama, termasuk kepada mereka yang berlagak menjadi musuh, entah apa yang akan terjadi.

Sungguh, ini Adven yang menyedihkan... tapi bukan berarti ini membuat umat Kristen jadi hilang pengharapan dan sukacita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun