Barangkali banyak di antara kita –termasuk saya– tidak ngeh dan baru tahu kalau ada yang namanya hari media sosial (medsos), yang jatuh pada hari ini, 10 Juni. Darisitus wikipedia, kali pertama informasi tersebut saya temukan.
Ya, hari ini sebetulnya ada persitiwa "bersejarah" bagi pengguna internet umumnya, dan pengguna media sosial di Indonesia khususnya. Tapi sepertinya gairah untuk memperingati hari khusus ini belum nampak gelegarnya.
Hari Media Sosial Indonesia ini memang sepertinya masih asing di telinga, walaupun jumlah pengguna medsos di Indonesia ini jumlahnya bisa menandingi negara-negara adidaya di kelasnya. Sama halnya ketika beberapa situs belanja online getol berpromosi soal Harbonas (Hari Belanja Online Nasional) di tanggal istimewa 12-12 (tahun 20112 sebagai awal muasalnya).
Pemrakarsa Bukan Negara
Adanya peringatan Hari Medsos dan Harbonas ini rupanya cukup unik, sebab yang mencetuskannya ternyata bukan dari lembaga yang resmi (yang memang punya kewenangan), tetapi oleh perseorangan. Dia adalah Handi Irawan D, salah satu pakar marketing (pemasaran) dan konsultan bidang ekonomi di Indonesia.
Selain kedua hari tersebut, Hari Pelanggan Nasional yang dicetuskannya pada tanggal 4 September 2003, juga direspon oleh Presiden SBY dengan cara meresmikannya. Kalau yang ini mungkin kita ada yang pernah tahu. Ada spanduk, plakat atau banner yang terpajang di instansi publik, seperti PLN dan tempat swasta seperti bank atau mall (itu tempat yang saya pernah tahu).
Berbagi Kebaikan
Hari Media Sosial memang baru dicetuskan pada tahun 2015 kemarin. Jadi wajarlah bila banyak yang belum mengetahuinya. Toh kebanyakan masyarakat Indonesia pengguna medos juga sepertinya abai, nggak terlalu respek dengan hal ini.
Tujuan pencanangan Hari Medsos ini sebetulnya cukup baik; mengembalikan spirit awal kehadiran medsos itu sendiri. Bahwa setiap masyarakat umum atau pelaku usaha, dapat menyampaikan berbagai inspirasi serta informasi tentang media sosial yang telah memberikan perubahan pada kehidupan mereka.
Dengan bahasa yang lain, bahwa masyarakat Indonesia perlu ditingkatkan kesadarannya dan diedukasi, agar penggunaan media sosial bisa berdampak positif bagi kehidupan individu, keluarga. Selain itu juga bagi komunikasi di dunia usaha, untuk meningkatkan citra merek dan perusahaan.
Mengapa Penting?
Salah satu alasan mengapa hari medsos perlu diperingati adalah karena media sosial ini sudah menjadi bagian dalam kehidupan manusia masa kini. Ia teramat penting, dibutuhkan kehadirannya; baik dalam perspektif komunikasi, gaya hidup, perilaku, edukasi dan untuk dunia usaha.
Sementara itu, pada sisi yang lain, media sosial juga bisa memberikan dampak negatif. Efek buruk ini terjadi bila medsos dipergunakan untuk tujuan yang negatif atau sikap dan perilaku yang tidak tepat.
Misalnya medsos dipakai sebagai alat atau modus penipuan atau ‘pembodohan’ publik (biasanya dipakai pengelola situs abal-abal yang kerapkali menyampaikan berita bias, menghasut pembacanya untuk membenci orang/kelompok yang lain). Termasuk juga bullying ‘negatif’.
Note:
*) Pengertian bullying artinya memang negatif. Tetapi kalau ini bisa diperluas maknanya, atau kalau boleh dibilang dalam arti ‘positif’ barangkali bisa diterima, apabila hal itu ditujukan kepada pelaku kejahatan/kriminal atau pelanggar norma sosial/keadaban. Entahlah, apakah kalau seperti ini dapt dibenarkan atau diperbolehkan ya…?
Pewarta Kabar Baik
Maka, dengan adanya peringatan hari media sosial ini, para pengguna medsos diharapkan bisa menyampaikan kata-kata, cerita atau gambar yang memotivasi, menginspirasi, membangkitkan kasih sayang, serta ajakan untuk membuat suasana kehidupan yang dijalani bisa semakin baik.
Apapun media sosial yang dimiliki, seperti facebook, twitter, instagram, blog, youtube, bbm, whatsapp, path, linkedin, pinterest, wechat, tumblr, dan lain-lain, semua itu bisa dipakai untuk mewartakan “Kabar Baik” (good news, good idea, good action).
Memang, harapannya, setidaknya minimal di satu hari itu saja, ada kebersamaan seluruh pengguna internet dan media sosial untuk berbuat baik, memberi semangat dan harapan. Namun alangkah baiknya juga, esok dan hari-hari yang akan datang, spirit awal itu akan senantiasa terbawa. Jika bisa diterapkan di hari-hari yang lain, itu malah lebih baik.
So, jadilah saluran berkat bagi sesama. Jadilah bermanfaat. Jadilah bermartabat!
*) dirangkai dari beragam sumber