Mohon tunggu...
Hendi Setiyanto
Hendi Setiyanto Mohon Tunggu... Freelancer -

Menulis itu mencerahkan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bayi-bayi yang Lahir dan Besar di Pasar Malam

20 September 2015   19:18 Diperbarui: 20 September 2015   19:31 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar : radaronline.co.id

Cerita ini ditulis secara tidak sengaja sebenarnya,berawal dari ikutan giveaway salah satu travel blogger ternama dari Indonesia. Nama blog mereka adalah “pergidulu” terdiri atas pasangan suami istri yang perempuan berasal dari Indonesia dan yang laki-laki berasal dari Australia. Mereka bertemu di Bali dan akhirnya memutuskan untuk meresmikan hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius yaitu dalam ikatan janji suci pernikahan. Tidak perlu dijelaskan lagi,hobi mereka berdua ya jalan-jalan pastinya. Baik jalan-jalan didalam negeri ataupun diluar negeri.

Sore ini ketika saya baca-baca timeline twitter tiba-tiba menemukan ada giveaway dari akun twitter @PergiDulu yang isinya lagi mengadakan kuis gitu. Syaratnya cuma komen di blog mereka yang sedang membahas pasar malam di Thailand. Kebetulan saya tertarik dan mampirlah ke blog mereka. Setelah baca-baca postingan mereka akhirnya saya memutuskan untuk memberanikan diri iseng-iseng ikutan komen dan siapa tau beruntung dapat souvenir menarik berupa gantungan kunci,magnet kulkas dan juga sapu tangan rajut khas negeri gajah putih.

Aturan mainnya cuma disuruh menceritakan tentang pengalaman pergi ke pasar malam,baik didalam negeri atau diluar negeri berikut barang apa saja yang dijual. Kebetulan saya ini orang kampung,jadi yang bisa dibagi pengalamannya ya tentang pasar malam yang diadakan didalam negeri.

Saya sendiri termasuk anak kampung,jadi tau sedikit tentang pasar malam diluar negeri ya paling lewat blog-blog,salah satunya ya blog pergidulu. Tapi pasar malam yang pernah saya datangi adalah pasar malam yang berkeliling dari kampung ke kampung. Biasanya diadakan di lapangan desa setempat dan berlangsung selama 2 mingguan,yang unik adalah biasanya penyelenggara pasar malam keliling membawa serta keluarga mereka.

Oh ya biasanya grup pasar malam ini bukan berasal dari daerah sekitar lokasi,tapi orang-orang dari daerah jawa barat sana. Karena bisa didengar dari logat mereka yang nyunda. Setiap rombongan biasanya terdiri dari  laki-laki dan perempuan,bahkan anak-anak mereka juga ikut. Sepertinya mereka membawa serta keluarga mereka bermaraton dari kampung ke kampung. Mereka terbagi dalam grup-grup kecil yang diangkut dengan truk hingga mobil bak terbuka. Padahal peralatan yang harus mereka bawa ukurannya ada yang lumayan besar-besar,salah satunya bianglala mini hingga komedi putar.

Pernah ada kejadian yang cukup membuat terenyuh ketika salah satu penjaga stand martabak,yaitu seorang ibu paruh baya,melahirkan bayinya  seorang diri tanpa bantuan bidan ketika masih berjaga stand pasar malam keliling. Saat itu kebetulan sedang  musim hujan,jadi hampir tiap malam cuaca sangat tidak bersahabat,walhasil pengunjungpun sepi. Saya sendiri tidak bisa membayangkan ketika bayi yang masih sensitif tersebut harus merasakan kondisi cuaca yang tidak menentu. Sedang dalam kondisi yang serba nyaman saja,bayi kadang masih sering mengalami gangguan entah itu karena udara yang kotor ataupun tertular virus dari orang dewasa.

Tentunya mereka hanya tinggal ditenda-tenda sederhana yang dibuat mengelilingi lapangan.  Bagaimana dengan anak-anak yang seharusnya masih mengenyam pendidikan dibangku sekolah tapi mereka dengan polosnya harus ikut berjuang demi bertahan hidup dengan orang tua mereka masing-masing. Bahkan ada yang lahir dan besar dalam kondisi berpindah-pindah tempat lokasi pasar malam. Bagaimana  juga dengan kebutuhan gizi untuk anak-anak serta jaminan bahwa apa yang mereka makan aman dari kuman-kuman? Ah..mungkin saya terlalu khawatir,toh mereka selama ini juga baik-baik saja. Mungkin karena mereka sudah beradaptasi dan sudah terbiasa hidup seperti itu.

 Untuk isi sendiri dari pasar malam tersebut sih hampir sama setiap daerah,yaitu aneka macam jajanan seperti  martabak,sejenis arumanis yang legit,baju-baju,perkakas rumah tangga,mainan anak dan tentunya komedi putar yang khas. Selain itu juga ada bermacam atraksi seperti lubang setan (pertunjukan motor didalam ruangan seperti ember besar).

Tapi bagi warga kampung yang jarang ada hiburan, momen tadi merupakan suatu kebahagiaan ketika segenap keluarga bisa mencicipi hiburan murah dan merakyat. Kita sama-sama diuntungkan dari kehadiran mereka-mereka ini,walaupun ada “harga” yang harus dibayar dan dikorbankan yaitu tumbuh kembang anak-anak mereka yang harus ‘dirampas” secara halus. Sayapun tidak menyalahkan orang tua mereka dengan kondisinya,toh mereka juga berjuang demi anak istri dan keluarga mereka.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun