Mohon tunggu...
Hendi Setiawan
Hendi Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Senior citizen. Pengalaman kerja di bidang transmigrasi, HPH, modal ventura, logistik, sistem manajemen kualitas, TQC, AMS, sistem manajemen lingkungan dan K3, general affair, procurement, security. Beruntung pernah mengunjungi sebagian besar provinsi di Indonesia dan beberapa negara asing. Gemar membaca dan menulis. Menyukai sepakbola dan bulutangkis. Masih menjalin silaturahmi dengan teman2 sekolah masa SD sampai Perguruan Tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tidak Menunda Pekerjaan, Tidak Telmi, Gua Bilang Apa.....

20 Agustus 2013   08:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:05 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Menunda pekerjaan sangat tidak dianjurkan, karena akan berakibat terlambatnya pekerjaan yang kita lakukan, mungkin juga berakibat hilangnya peluang usaha atau peluang keuntungan.  Jangan telmi alias telat mikir -kalau bisa-, telat mikir akan berakibat sama dengan menunda pekerjaan.

Tahun 1970-an saya terlambat mendaftar latihan kewartawanan yang diselenggarakan di kampus, karena menunda waktu, akhirnya lupa dan pelatihan tahu-tahu sudah selesai, padahal pelatihan itu dilaksanakan tanpa menarik bayaran alias gratis dan pelatihnya antara lain wartawan Kompas yang kebetulan alumni institut tempat saya belajar, apa tidak mangkel kehilangan kesempatan belajar seperti itu.

Kebiasaan menunda pekerjaan kembali berulang, padahal usia sudah tua dan berpengalaman menuai hasil tak enak jika pekerjaan ditunda.  Senin, 5 Agustus 2013 ada sebuah iklan menarik di Kompas, iklan ukuran seperempat halaman tentang penyelenggaraan kursus menulis profesional tentu tak dapat disamakan dengan iklan baris yang menawarkan pekerjaan dengan hanya mencantumkan nomor telepon saja.  Hari Jumat 16 Agustus 2013 saya mentransfer sejumlah uang untuk biaya kursus yang penutupan pendaftarannya tanggal 23 Agustus 2013.   Senin, 19 Agustus 2013 saya mendapat jawaban dari penyelenggara kursus, bahwa berhubung tempat terbatas dan telah penuh, pendaftaran telah ditutup tanggal 14 Agustus 2013.   Akhirnya saya terima tawaran ikut kelas periode berikut pada 28 September setelah kelas tanggal 31 Agustus 2013.  Biarlah lambat sedikit tapi penasaran ingin belajar 'jurnalistik' praktis yang tertunda tigapuluhan tahun gara-gara telmi dan hobby menunda pekerjaan.

"Gua bilang apa ..." Kalimat semacam ini sering saya dengar sejak dahulu kala, sejak masih kanak-kanak sampai usia aki-aki sekarang.   Waktu bermain sepakbola masa kanak-kanak, bila kalah oleh tim lawan, satu dua teman yang dominan di kelompok kami seringkali berkata "Gua bilang apa, lu terlalu maju sih, jadinya kita kebobolan", padahal sebelumnya dia tidak memberi briefing ini itu ....

Analogi dengan kejadian masa kini bisa juga, beberapa ahli, politisi, narasumber, sampai masyarakat biasa  menyesali keberadaan SKK Migas sebagai pengganti BP Migas, setelah Majelis Konstitusi (MK) membubarkan BP Migas pada akhir 2012 karena tak sesuai UUD 1945.  "Gua bilang apa, SKK Migas itu tak beda dengan BP Migas, cuma ganti baju saja, orang-orangnya masih sama, L4 ... Lu Lagi Lu Lagi....".  Begitu kira-kira umpatan, kritik yang ditujukan kepada Pemerintah dan Presiden RI.   Seorang narasumber di TV Berita pagi-pagi dalam diskusi interaktif dengan pemirsa antara lain mengusulkan "SKK Migas harus diajukan ke MK untuk direview secara hukum keberadaannnya ....". Padahal 5 - 6 bulan lalu jangan-jangan tak terpikirbahwa SKK Migas hanyalah BP Migas yang ganti baju.

Saya hampir berkesimpulan bahwa saya termasuk salah satu orang kurang tanggap terhadap kejadian yang akan terjadi kemudian, menyesal setelah gagal mencapai sesuatu misalnya gagal ikut kursus akibat telat mendaftar atau menyesal kenapa tidak sejak 5 - 6 bulan lalu saya berinisiatif mengajukan judicial review SKK Migas ke MK, kenapa saya baru ikut ribut ikut menyesali sekarang setelah terjadi kasus sangkaan suap ratusan ribu dllar Amerika?

Daripada tidak sama sekali, terlambatpun tak apalah. Tak kebagian kursus tanggal 31 Agustus, tanggal 28 September-pun tak apalah.  Tak terpikir menggugat keberadaan SKK Migas 5 - 6 bulan lalu,  kalau ada yang mau menggugat ke MK sekarang ya ikut mengamini saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun