Mohon tunggu...
Hendi Setiawan
Hendi Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Senior citizen. Pengalaman kerja di bidang transmigrasi, HPH, modal ventura, logistik, sistem manajemen kualitas, TQC, AMS, sistem manajemen lingkungan dan K3, general affair, procurement, security. Beruntung pernah mengunjungi sebagian besar provinsi di Indonesia dan beberapa negara asing. Gemar membaca dan menulis. Menyukai sepakbola dan bulutangkis. Masih menjalin silaturahmi dengan teman2 sekolah masa SD sampai Perguruan Tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Balap

Right Hand Traffic di Jalan Elang Raya Bandung

9 November 2012   12:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:42 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Balap. Sumber ilustrasi: PEXELS/Pedro Sandrini

Right Hand Traffic di Jalan Elang Raya

Tak sengaja saya bersua dengan sistem lalu lintas yang tak lazim di wilayah Indonesia.  Suatu hari saya mengendarai mobil menuju Bandung melalui jalan tol Cipularang, biasanya masuk kota Bandung melalui Pasteur, sayangnya kali ini karena asyik mengobrol dengan anak-anak jalan menuju Pasteur terlewat, maka pintu keluar tol berikut di Pasir Koja menjadi alternatif terbaik.   Setelah membayar biaya tol lalu menuju jalan raya terdekat, belok kiri dan akhirnya menyusuri Jalan Sukarno-Hatta, lalu pada sebuah bundaran membelok ke kanan bertemu dengan Jalan Elang Raya, sebuah jalan di kawasan sekitar Andir atau lapangan terbang Husein Sastranegara.

Di Jalan Elang Raya yang terdiri dari dua lajur kiri dan kanan terpisah jalur hijau, kendaraan dari arah Jalan Sukarno-Hatta ternyata diarahkan berjalan di bagian kanan jalan, sedangkan dari arah berlawanan kendaraan berjalan di sebelah kiri jalan - dilihat dari arah Sukarno-Hatta -.    Tegasnya Jalan Elang Raya menerapkan Right Hand Traffic atau kendaraan berjalan di bagian kanan jalan seperti di Eropa Daratan, Cina dan Amerika Serikat.

Left Hand Traffic Ternyata Minoritas

Indonesia adalah salah satu negara yang menerapkan aturan lalu lintas yang disebut left hand traffic dan mobil yang beredar tentu berstir kanan, kendaraan di jalan raya berjalan di sebelah kiri jalan dan mobil yang beredar di Indonesia pada umumnya berstir kanan, kalau ada yg berstir kiri mungkin sisa-sisa impor tahun 1960an.  Ternyata sistem lalu lintas seperti di Indonesia hanya dianut sebagian kecil negara-negara di dunia.  Negara mana saja selain Indonesia ?  Sebut saja diantaranya United Kingdom atau Inggris Raya, Irlandia. Siprus, Malta, Australia, New Zealand, Papua Nugini, Afrika Selatan, Hongkong, Makau, India, Pakistan, Banglades, Jepang, Singapura, Malaysia, Brunei, Thailand, Suriname dan lain-lain negara yang umumnya negara kecil, semuanya ada 75 negara.  Bandingkan dengan 167 negara yang menerapkan right hand traffic, seperti Amerika Serikat, Daratan Eropa, negara-negara Arab, Cina,  pengguna mobil stir kanan benar-benar minoritas.

Mengapa Left Hand Traffic ?

Konon di Inggris dan di Jepang karena para ksatria zaman dulu kebanyakan menggunakan tangan kanan dan menyarungkan pedang dan samurainya di bagian kiri badan, mereka bila berjalan atau berkuda lebih suka di bagian kiri jalan.  Bila berjalan atau berkuda di bagian kanan jalan maka dikhawatirkan senjata tajam mereka akan beradu.    Kebiasaan berlalulintas di bagian kiri jalan di Inggris kemudian tersebar di hampir semua koloni Inggris sampai sekarang.  Sedangkan kebiasaan berlalulintas di Indonesia yang sama dengan di Inggris ada yang mengatakan salah satu pengaruh pemerintahan Raffles yang seumur jagung di Jawa, tapi mungkin juga sudah merupakan kebiasaan orang Indonesia sejak zaman dahulu kala, yang alasannya sama dengan para samurai jepang dan ksatria Inggris.  Enakan jalan di sebelah kiri kan daripada di sebelah kanan, kagok lah.

Mengapa Amerika Serikat dan Daratan Eropa dua kawasan utama dunia menerapkan cara berlalu lintas berlawanan dengan Inggris?   Alasan utama semula supaya berbeda saja dengan Inggris, sebagai bentuk perlawanan atau permusuhan seperti dilakukan Napoleon saat ia menetapkan kendaraan - mungkin saat itu kuda dan kereta kuda - berjalan di bagian kanan jalan.   Amerika sebagai daerah pendudukan Inggris, walaupun dihuni banyak orang kulit putih, setelah merdeka dari Inggris, yang mereka pakai sampai sekarang hanya bahasa Inggris saja, cara berlalu lintas sudah lama mereka ubah dari left hand traffic ke right hand traffic, awalnya sebagai bentuk perlawanan terhadap negara induk yang akhirnya kalah besar oleh Amerika.

Arab Saudi kenapa ikut-ikutan berkendara di kanan jalan?  Ah kemungkinan pengaruh Inggris juga, disamping dulu mereka mengimpor mobil kebanyakan dari Amerika dan Eropa yang berstir kiri.  Mobil Jepang dan Korea yang berseliweran di Arab Saudi tentu menyesuaikan diri, dibuatlah versi stir kiri, sama halnya dengan mobil Eropa di Indonesia yang dibuat dalam versi stir kanan.   Tapi jangan khawatir Timor Leste yang sebelum 1975 menerapkan lalu lintas right hand traffic mengubahnya menjadi left hand traffic seperti di wilayah Indonesia lainnya sampai sekarang walaupun telah berpisah dari Indonesia.

Jalan Elang Raya Bandung apa alasannya menerapkan Right Hand Traffic?  Mungkin untuk memudahkan pengguna jalan yang akan menuju jalan berikutnya, dari Jalan Elang Raya belok kanan ke Jalan Rajawali Raya, bisa pabaliut bila tidak diterapkan right hand traffic. Jawaban pastina mah panginten juragan Walikota Bandung langkung paos. Seandainya saja segaris jalan bernama jalan Elang Raya  yang tak panjang ini aspalnya dihot-mix ulang, lingungannya dibuat bersih, lalu dijual menjadi salah satu obyek wisata kota Bandung ... he...he..he... mungkin saja toh?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun