Mohon tunggu...
Hendi Setiawan
Hendi Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Senior citizen. Pengalaman kerja di bidang transmigrasi, HPH, modal ventura, logistik, sistem manajemen kualitas, TQC, AMS, sistem manajemen lingkungan dan K3, general affair, procurement, security. Beruntung pernah mengunjungi sebagian besar provinsi di Indonesia dan beberapa negara asing. Gemar membaca dan menulis. Menyukai sepakbola dan bulutangkis. Masih menjalin silaturahmi dengan teman2 sekolah masa SD sampai Perguruan Tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jalur Masuk PTN untuk Hafiz, Mengapa Tidak?

6 November 2017   11:07 Diperbarui: 6 November 2017   11:36 1903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Benarkah IPB atau PTN lain membuka jalur tanpa tes untuk Hafidz? Saya belum tahu berita primernya sampai saat ini, namun pernah baca kabarnya UGM menolak, benarkah?

UI tahun lalu dan tahun ini pernah juga diributkan buka jalur hafidz (orang yang hafal Al Quran) untuk penerimaan mahasiswa baru. Tapi dibantah, ngga ada jalur itu kata pejabat UI.

Terlepas dari sentimen keagamaan yang sering muncul setahun terakhir, menurut pendapat saya seseorang yang hafal Al Quran, baik sebagian apalagi seluruhnya, tandanya ia punya keunggulan bisa fokus atau konsentrasinya bagus untuk mengingat sesuatu. Dalam salah satu tes psikologi mungkin ada yang pernah mengalami disuruh mendengarkan sebuah narasi, lalu diminta menulis ulang sebanyak-banyaknya yang diingat peserta tes.

Seseorang yang daya ingatnya kuat cocok bila diarahkan belajar bidang ilmu-ilmu Sosial, Bahasa atau Biologi. Tapi mungkin jika hanya kuat mengingat tak usah pilih jurusan Statistika dan Komputasi, Fisika atau Teknik Sipil, ujiannya dulu setahu saya banyak open book. Ini menurut pendapat saya, berdasarkan pengamatan waktu sekolah dulu.

Saya suka kagum (karena saya tidak mampu) jika bertemu seseorang yang hafal banyak surah Al Quran sekaligus prestasi akademiknya bagus. Mungkin salah satu contohnya ex dosen ITB yg ilmu agama dan ilmu dunianya sangat seimbang, Ir. Imaduddin Abdurrahim, PhD (Bang Imad). Beliau kuat hafalan Qurannya, beliau pernah ceramah di hadapan mahasiswa IPB tahun 1974 dan tahun 1990an beliau sering jadi khotib shalat Jumat di masjid sebelah kantor saya, di jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat.

Satu contoh lagi saya temukan ketika shalat Jumat di sebuah masjid di Sentul City, Bogor, khotib menyampaikan khotbahnya terkait dengan bio kimia dihubungkan secara fasih dengan  beberapa ayat Al Quran. Ternyata sang khotib seorang Doktor Bio Kimia, mengajar di IPB.

Sekali lagi menurut pendapat saya seorang hafidz yang nilai rapor dan ujian SMA-nya cukup bagus, tak ada salahnya ikut diundang masuk PTN tanpa testing, karena kelebihannya kuat dalam berkonsentrasi.

Sebagai analogi ketika banyak perusahaan merekrut management trainee atau calon wartawan dari media besar, sangat lazim mereka mensyaratkan sarjana dari semua jurusan. Maka saat ini kita mungkin pernah tahu fakta ada Sarjana Peternakan atau Insinyur Elektro menjadi Pemimpin Redaksi media besar. Atau seorang Insinyur Pertanian maupun Teknik memimpin Bank BUMN. Atau seorang Sarjana Astronomi menjadi Sales Manajer di perusahaan IT. Semua ini terjadi karena pola rekrutmen terbuka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun