Meditasi menjadi cara simbolis untuk membangun kesadaran ekologis, menyentuh sisi spiritual dari kepedulian terhadap lingkungan. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi kelompok untuk menggali, menganalisis, dan merespon isu-isu lingkungan yang selama ini menghantui keberlanjutan ekosistem.
Isu-isu lingkungan yang diangkat dalam diskusi seperti persoalan sampah di kota Ende, degradasi kawasan hutan, problematika pangan yang berkaitan dengan ketahanan komunitas lokal, hingga eksplorasi tambang geothermal yang mengancam ekosistem dan ruang hidup masyarakat.Â
Kegiatan ini tidak berhenti pada tataran refleksi dan diskusi. Kegiatan dilanjutkan  dengan aksi nyata berupa konservasi mata air Ae Manu. Pada Rabu, 23 April 2025, sejak pukul 07.30 WITA, puluhan peserta dari komunitas dan mahasiswa STPM Santa Ursula berkumpul di Woloare, Kelurahan Roworena, melakukan penanaman pohon di sekitar mata air.
Kegiatan ini mengandung pesan kuat: kaum muda tidak hanya menanam pohon secara fisik, tetapi juga menanam nilai: bahwa merawat bumi adalah tanggung jawab kolektif.
Kolaborasi antara lembaga pendidikan seperti STPM Santa Ursula dan komunitas akar rumput seperti Kampus Tanpa Dinding menunjukkan pentingnya sinergi dalam membangun gerakan ekologis berbasis nilai dan aksi. Hari Bumi dijadikan momentum untuk mengasah kesadaran kritis dan membangun tindakan kolektif yang berdampak
Akhirnya, kolaborasi ini memperlihatkan bahwa pendidikan lingkungan hidup yang holistik memerlukan pendekatan spiritual, intelektual, dan praksis. Di tengah tantangan global yang kompleks, suara dan tindakan kaum muda menjadi harapan. Merawat bumi bukan sekadar tugas ekologis, tetapi panggilan hidup bersama sebagai satu komunitas yang berbagi planet yang sama. Maka, bila kita ingin masa depan yang lestari, kita harus mulai hari ini dengan mencintai bumi, dari tempat kita berpijak. Merawat bumi, rumah kita satu-satunya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI